Tomas Tallo: Yang Asli Sombere Itu Deng Ical

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Tokoh Masyarakat Tallo, Haji Waris menegaskan Makassar saat ini membutuhkan pemimpin yang sombere. Sombere di mata Waris adalah pribadi yang ramah, jujur dan berintegritas.

"Karakter ini sebenarnya ada semua pada sosok Deng Ical. Jadi asli sombere di mata saya, dan saya yakin sejalan dengan masyarakat kebanyakan itu adalah Deng Ical," tegas pebisnis Makassar ini, Jumat, 7 Agustus 2020.

Lontaran ini disampaikan oleh Haji Waris menyusul semakin banyaknya kandidat di luar Deng Ical yang ikut-ikutan mengklaim diri sebagai sosok yang sombere'.

Haji Waris mengaku cukup mengenal sejumlah kandidat yang akan bertarung di pilwalkot Makassar kali ini. Di antara mereka yang mengklaim diri atau pasangannya sombere, itu tidak asli.

"Di mana-mana, orang baik itu selalu disematkan oleh orang lain. Tidak lucu jadinya kalau ada orang yang mengklaim dirinya baik atau sombere. Lihat saja, pengakuan sosok Deng Ical sebagai pribadi sombere itu datang dari masyarakat. Bukan dari Deng Ical sendiri," sambung Haji Waris.

Sebelumnya, salah satu kandidat mengklaim diri sebagai orang baik di Pilwalkot Makassar 2020. Kandidat tersebut bahkan seolah-olah menasbihkan diri sebagai orang suci dan kandidat lain sebaliknya.

"Saya sangat tidak respek sekali dengan pernyataan begitu. Ya seolah dirinya sendiri saja yang baik, sedangkan calon lain tidak baik," ujar Waris.

Gaya komunikasi seperti itu dinilai tidak mencerminkan karakter Bugis-Makassar. Tidak menghargai orang lain. Sikap itu juga jauh dari karakter pemimpin Bugis-Makassar.

"Saya sudah tua, umur saya sudah 80an tahun. Saya bergaul dengan beberapa wali kota mulai dari zaman (Abdul Latif) Daeng Masikki sampai saat ini, tidak pernah saya dengar kata-kata demikian," ucapnya

Waris mengingatkan kontestan pilwalkot terkait falsafah Bugis-Makassar yang senantiasa menghargai orang, baik kawan maupun lawan.

"Ya janganlah seperti itu, seakan-akan hanya dia kandidat yang merupakan orang baik, sedangkan calon lain tidak baik," tandasnya.

Sebelumnya, kandidat itu diketahui menyampaikan bahwa warga Makassar harus menggunakan hak pilihnya. Ia terkesan memprovokasi dengan menyebut orang jahat akan menang pilkada bila orang baik tidak ikut. “Jika orang baik tidak ikut Pilkada, maka orang jahat akan menang”. (rls)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan