FAJAR.CO.ID, JATIM -- Gilang Aprilian Nugraha Pratama memiliki kecenderungan penyimpangan seksual sejak lama. Keluarga juga mengetahui kelainan itu. Namun, tindakannya dulu tidak berlebihan. Warga Kapuas, Kalimantan Tengah, tersebut tidak sampai mengintimidasi orang lain.
Fakta itu terungkap saat pemuda 23 tahun tersebut menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Bhayangkara Polda Jatim, Rabu (12/8). Dokter Roni Subagyo SpKJ memeriksanya sekitar tiga jam. ”Hasil kejiwaan secara resmi belum keluar. Namun, gambarannya sudah terlihat,” kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran.
Gilang tidak mengalami gangguan kejiwaan. Secara umum kondisinya normal. Hanya, dia mempunyai penyimpangan seksual. Gilang merasakannya sejak masih kecil. ”Dia suka orang yang tertutup kain, apalagi jenis jarik,” ujar polisi dengan dua melati di pundak itu.
Gilang, jelas dia, mulai bertindak di luar kendali ketika menjalani masa kuliah di metropolis. Dia mendapat kesempatan di awal kuliah.
Status sebagai seorang mahasiswa membuatnya percaya diri. Gilang saat itu sudah mendapat tempat kos. Di sisi lain, ada kenalannya dari luar kota yang kebingungan tempat tinggal. Gilang lantas menawarkan tempat kosnya untuk tempat menetap sementara.
Sudamiran menuturkan, tersangka diam-diam melancarkan aksinya ketika temannya tertidur. Dia menutupinya dengan kain. Gilang menjadikannya objek fantasi seksual.
Gilang ketagihan. Dia kemudian mencari objek lain untuk memuaskan hasratnya. Langkah yang ditempuh adalah mencari kenalan di media sosial (medsos). Dia beralasan sedang melakukan riset untuk meyakinkan korban mau dibungkus kain.