Masih Ada Cerita dari Mahasiswi yang Meninggal dan Wisudanya Diwakili Ortu

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- UIN Alauddin Makassar (UINAM) masih berduka. Pihaknya kehilangan lulusan terbaik dari universitas berjuluk Kampus Peradaban ini.

Wisudawati terbaiknya, Musdalifah Arif, 20 tahun meninggal dunia akibat kecelakaan pada Mei 2020 lalu. Acara wisudanya pun diwakili oleh sang ayah, Muh Arif Bochari, 50 tahun.

Di balik kesedihan pihak kampus dan keluarga, masih ada cerita unik yang menjadi kenangan di ingatan orang-orang yang mengenal almarhumah, semasa hidup.

Sekretaris Jurusan (Sekjur) Ilmu Perpustakaan UINAM, Touku Umar, mengatakan, almarhumah sempat ditanya soal calon pendamping hidup pasca lulus dari kampus ini.

Namun almarhumah saat itu menolak. Justru enggan membahas masalah itu sebagai lulusan terbaru dari kampusnya itu.

"Almarhumah tidak mau dulu menikah. Dia kan dari jurusan Perpustakaan, jadi dia maunya kerja dulu," kata Touku, di ruang kerjanya, Jumat (14/8/2020).

Sebelum ajal menjemput perempuan berparas cantik ini, lanjut Touku, almarhumah sempat meminta maaf kepada seluruh dosen dan koleganya.

Namun tak satu pun dari mereka ada yang sadar, itu adalah permintaan maaf terakhir dari almarhumah sebelum meninggal.

"Permintaan maafnya itu selalu diulang-ulang kepada rekannya. Almarhumah ini adalah wisudawati cumlaude," tambahnya.

Putri asal Kabupaten Bantaeng ini meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dari kampus tercintanya ini senilai 3,90.

Diketahui, UINAM menggelar wisuda terhadap 578 mahasiswa dan mahasiswinya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 pada 11 Agustus 2020 lalu.

Dari 578 yang diwisuda, satu di antaranya adalah Musdalifah Arif. Almarhumah merupakan mahasiswi terbaik asal Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UINAM.

Acara wisuda itu terpaksa diwakili oleh ayah kandung almarhumah, Muh Arif Bochari, yang sudah berlinang air mata saat menerima ijazah anak tercintanya yang telah dipanggil ilahi.

"Pihak rektorat sudah tahu informasi itu (Musdalifah meninggal). Makanya ijazah almarhumah diterima langsung oleh ayah kandungnya pada saat itu juga," tutup Touku Umar. (ishak/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan