FAJAR.CO.ID, LISBON—Manajer Manchester City, Josep Guardiola sangat kecewa dengan kegagalan anak asuhnya mengalahkan Lyon sehingga harus terhenti di babak delapan besar Liga Champions. Kekecewaan itu bahkan sudah ditunjukkannya di pinggir lapangan.
Berkali-kali ia terlihat kesal. Yang paling disorot adalah ketika penyerang City, Raheem Sterling melewatkan peluang emas di depan gawang satu menit sebelum Lyon mencetak gol ketiga mereka yang mengakhiri perlawanan The Citizens.
"Dalam situasi ini Anda harus menyamakan kedudukan untuk membawanya ke perpanjangan waktu, tetapi kemudian kami kebobolan yang ketiga dan itu berakhir. Kami menciptakan lebih banyak peluang dan lebih banyak tembakan," sesal Pep di BT Sport.
Mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munchen itu juga menyinggung blunder yang mereka lakukan. "Kami melakukan banyak hal bagus, tapi itu tidak cukup. Kami membuat kesalahan di kotak penalti pada momen-momen penting,” ujarnya dikutip dari situs resmi UEFA.
Di luar itu, Pep mengakui ketangguhan lawan mereka. Meski melakukan penguasaan bola hingga 67 persen, Manchester Biru seperti kerepotan menembus pertahanan Lyon yang di babak sebelumnya menyingkirkan Juventus. “Kami kesulitan menemukan ruang untuk menyerang," kata pelatih asal Spanyol tersebut.
Kapten City, Kevin De Bruyne kepada Optus Australia juga menyindir blunder yang dilakukan rekan-rekannya. "Tim ini hebat tapi kami membuat terlalu banyak kesalahan. Itu yang telah kami lakukan sepanjang tahun," tegasnya dikutip dari situs resmi UEFA.
"Ini tahun yang berbeda, tetapi hal yang sama. Saya pikir babak pertama tidak cukup bagus. Saya pikir kami tahu itu. Kami memulai dengan lambat dan kami tidak punya banyak pilihan," lanjut gelandang Belgia tersebut.
Pemain berjuluk Tintin itu berharap kegagalan ini bisa menjadi pelajaran bagi mereka. "Saya pikir babak kedua kami bermain sangat baik. Kami membuat mereka di bawah tekanan. Kami bermain lebih ofensif, seperti biasanya. Kami menciptakan cukup banyak peluang di babak kedua untuk mencetak cukup gol. Kami perlu belajar, itu tidak cukup baik," tandasnya. (amr)