Preview Leipzig vs PSG: Misi Khusus Nagelsmann

  • Bagikan
PSG berlatih di Lisbon/C.Gavelle/psg.fr

FAJAR.CO.ID, LISBON—Paris Saint-Germain (PSG) akan bertemu RB Leipzig di semifinal pertama Liga Champions, dini hari nanti. Pemenang duel ini akan meraih tiket final bersejarah.

Sejak berpartisipasi di Liga Champions , PSG dan Leipzig memang belum pernah merasakan sensasi bermain di partai puncak. Prestasi terbaik PSG hanya bermain di semifinal 25 tahun lalu. Sementara Leipzig berstatus debutan fase knockout.

PSG yang berdiri pada 12 Agustus 1970 mencapai semifinal pada musim 1994/1995. Saat itu, langkah klub kaya raya Prancis tersebut dihentikan raksasa Italia, AC Milan dengan agregat 5-0. Sedangkan Leipzig yang baru berdiri pada 19 Mei 2009 baru mulai berpartisipasi di Liga Champions pada musim 2017/2018.

Makanya, tidak berlebih jika kedua klub punya mimpi besar pada babak semifinal yang akan berlangsung di Estadio da Luz. Mereka berharap bisa melenggang ke babak final dan menorehkan sejarah baru bagi klub.

“Kami ingin memenangkan trofi ini karena kami ambisius. Kami menginginkannya; kami memiliki mimpi ini. Namun kami sadar bahwa ini jalan yang panjang dan sulit. Akan ada perjuangan, itu tidak akan mudah, jadi tidak cukup hanya dengan memimpikannya,” kata pemain PSG, Marquinhos di situs resmi UEFA.

Pemain serba bisa Brasil itu menegaskan Leipzig bukan lawan enteng. “Mereka adalah tim muda dan tak kenal takut, seperti yang telah mereka tunjukkan di musim Liga Champions ini. Mereka bermain bagus,” jelasnya.

“Dalam pertandingan sebelumnya melawan Atlético Madrid; mereka benar-benar mendominasi permainan. Jadi, kami tahu kami harus memberikan yang terbaik. Saat ini, mengandalkan prestise tidak membawa Anda kemana-mana,” lanjut Marquinhos.

Senada dikatakan Ander Herrera. "Kami telah menyaksikan tim Leipzig ini. Mereka bermain fantastis melawan Atletico Madrid. Saya sangat mengenal Atletico karena sering bermain melawan mereka dan tidak mudah untuk mencetak gol melawan mereka,” ujar Herrera di situs resmi PSG.

Mantan pemain Manchester United itu menyebut Sang Banteng, julukan Leipzig bermain sangat ofensif sepanjang musim. Itu kata dia harus mereka antisipasi dengan mempersiapkan pertahanan yang baik.

“Kami melihat tim Leipzig bermain dengan percaya diri, dengan bek ikut maju dengan bola ke lini tengah. Mereka adalah tim yang sangat ofensif, sangat berani dan menciptakan banyak peluang. Kami harus bertahan dengan sangat baik. Kami menghormati mereka dan perlu mempersiapkan dengan sangat baik," kata Herrera.

Pelatih PSG, Thomas Tuchel sendiri mengklaim tim asuhannya bisa membuat sejarah baru musim ini. "Kami berada di empat besar, semuanya mungkin. Kami telah bekerja selama dua tahun,” tegas Tuchel dikutip dari leparisien.fr.

Selain akan kehilangan kiper andalannya, Keylor Navas, Tuchel juga kemungkinan tidak bisa memainkan Idrissa Gueye yang mengalami nyeri otot. Sedangkan Marco Verratti masih akan ditunggu perkembangannya jelang kick-off. Tapi, Angel Di Maria dan Kylian Mbappe diprediksi akan turun sejak menit awal bersama Neymar.

Di kubu Leipzig yang tanpa masalah pemain, mereka tak kalah ambisius. Kapten tim, Marcel Sabitzer menegaskan, meski PSG adalah favorit, mereka bisa melajutkan kejutan jika mampu bermain seperti ketika menyingkirkan Atlético.

“Kami ingin memenangkan pertandingan ini. Kami fokus pada kinerja kami dan kami ingin membuktikan kepada diri kami sendiri bahwa kami dapat bersaing dengan tim-tim ini. Kita tidak hanya membutuhkan kaki kita tetapi juga otak kita. Jika kami yakin, saya yakin kami bisa menang,” kata Sabitzer di situs Leipzig.

Direktur Olahraga Leipzig, Markus Krosche juga mengakui timnya underdog. Namun, ia percaya pada kemampuan pelatih Julian Nagelsmann. “Saya yakin Julian Nagelsmann akan membuat rencana yang tepat sehingga kami bisa memenangkan pertandingan. Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mencapai final Liga Champions," ujar Krosche.

Sebelumnya, Nagelsmann sudah menghadapi tim Tuchel tiga kali di Bundesliga ketika ia masih menjabat pelatih Hoffenheim. Di tiga kesempatan tersebut, Nagelsmann tidak mampu mengalahkan Tuchel yang kala itu mengarsiteki Borussia Dortmund. Hasil terbaiknya adalah imbang sekali.

Nagelsmann yang berstatus pelatih termuda Liga Champions itu pun berharap hasil berbeda bisa ia dapatkan dinihari nanti. "Pertandingan melawan dia selalu menarik, karena dia punya ide bagus tentang sepak bola," kata Nagelsmann kepada Sky.

Tuchel adalah salah satu sosok yang berjasa pada karier Nagelsmann. Jika bukan karena Tuchel, Nagelsmann yang kini berusia 33 tahun mungkin tidak akan menjadi pelatih. Dua belas tahun lalu, Tuchel adalah pelatih tim cadangan Augsburg ketika Nagelsmann harus pensiun dini akibat cedera lutut.

"Tentu saja saya sangat berterima kasih kepadanya karena, katakanlah, ia memberi saya ide untuk menjadi seorang pelatih. Berkat dia, saya mendapat kesempatan untuk menjadi asisten mantan pelatih muda saya, Alexander Schmidt dengan tim U17 Munich 1860," bebernya dikutip dari Bundesliga.

Tapi, Nagelsmann yang mendapat julukan 'Baby Mourinho’ mematikan tidak ada ruang untuk sentimen pribadi. "Ketika Anda mencapai babak berikutnya, Anda selalu ingin melangkah lebih jauh. Begitulah jantung sepak bola berdetak, jadi kami ingin mencapai final, pasti,” tegas Nagelsmann. (amr)

Prakiraan pemain

Leipzig (3-4-3): Gulacsi; Klostermann, Upamecano, Halstenberg; Laimer, Kampl, Sabitzer, Angelino; Olmo, Poulsen, Nkunku

PSG (4-4-2): Rico; Kehrer, Thiago Silva, Kimpembe, Bernat; Di María, Marquinhos, Herrera, Neymar; Mbappe, Icardi

Head to head

Belum pernah bertemu sebelumnya

Lima pertandingan terakhir RB Leipzig

14/08/20 Leipzig 2-1 Atletico Madrid

30/07/20 Leipzig 1-1 Wolfsburg

27/06/20 Augsburg 1-2 Leipzig

20/06/20 Leipzig 0-2 Borussia Dortmund

17/06/20 Leipzig 2-2 F. Duesseldorf

Lima pertandingan terakhir PSG

13/08/20 Atalanta 1-2 PSG

06/08/20 PSG 1-0 FC Sochaux-Montbeliard

01/08/20 PSG 0-0 Lyon

25/07/20 PSG 1-0 Saint Etienne

22/07/20 PSG 4-0 Celtic

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan