Tak Didukung Biaya Operasional, Tim Pemakaman Covid-19 Mundur

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MOJOKERTO -- Semangat tim relawan membantu penanganan pemulasaran hingga pemakaman korban Covid-19 nyatanya tak diimbangi dengan kepedulian pemerintah. Terbukti, sudah tiga hari ini tim kemanusiaan memutuskan mengundurkan diri dari tim pemulasaran dan pemakaman korban Covid-19 di Kabupaten Mojokerto.

’’Untuk sementara sejak tanggal 15 Agustus kemarin, giat (terlibat pemakaman, Red) kami hentikan karena kehabisan biaya operasional,’’ ungkap Didik Soedarsono, relawan dari PMI Kabupaten Mojokerto, kemarin. Diakuinya, penghentian untuk tidak lagi terlibat penanganan korban Covid-19 dirasa cukup berat, karena bertolak belakang dengan prinsip kemanusiaan. Namun, karena tak ada pilihan lain, langkah ini terpaksa diambil bersama tim dengan berbagai pertimbangan.

Ini sekaligus sebagai langkah relawan agar pemerintah tidak memandang sebelah mata tim kemanusian. ’’Kami tidak lagi membantu pemakaman sampai kita ada biaya operasional lagi,’’ tambahnya. Biaya operasional yang dimaksud tak lain adalah akomodasi selama proses pemakaman. Seperti transportasi, dan konsumsi. Bukan karena alasan insentif secara pribadi. ’’Yang jelas betul-betul tidak ada. Dan saya kasihan kepada anak-anak (tim) yang bertugas. Masak tidak ada ucapan terima kasih sama sekali,’’ sesalnya. ’’Selama ini pembelian BBM ambulans dan makan tim, kebanyakan dari dana pribadi,’’ imbuh Didik.

Hal berbeda justru diketahui di mana anggaran percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Mojokerto mencapai Rp 64 miliar. ’’Ada pernah semalam tiga lokasi. Bahkan, subuh ke pagi dua lokasi. Sampai saat ini sudah 120 kali pemakaman,’’ terang Didik. Relawan lainnya menambahkan, hingga kini memang tidak pernah ada insentif yang diterima. Meski tak mendapat upah, dirinya bersama relawan lain tetap melakukan dengan semangat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan