FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Ketua Dewan Pendidikan Sulsel, Adi Suryadi Culla mengatakan pendidikan di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan cukup memprihatinkan.
Hal itu lantaran, baik tenaga pendidik maupun siswa diperhadapkan dengan situasi yang bersifat dinamis. Salah satunya wabah Covid-19 yang mengharuskan seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara virtual.
Kondisi tersebut menuntut guru dan siswa untuk lebih produktif mengikuti perkembangan zaman.
"Kemajuan Information Technology ada kaitannya dengan guru, makanya harus adaptsi," ucap Adi, Jumat (21/8/2020).
Tidak hanya perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang menjadi tantangan saat ini, melainkan kata Adi, terdapat beberapa tantangan lain yang harus dihadapi baik tenaga pendidik maupun siswa.
Seperti, globalisasi, khususnya di bidang ekonomi dan pendidikan yang erat kaitannya dengan dunia kerja.
"Dibutuhkan orientasi pendidikan, kita harus melihat kebutuhannya. Kompetensi kita dibutuhkan saat dunia kerja karena itu aspek terkait dibutuhkan praktek. Praktek di dalam pendidikan harus diperbanyak bahwa pengenalan siswa pendekatannya kan ada di situ," jelasnya.
Selain itu, tantangan lain yakni, guru dituntut agar proses belajar mengajar tidak hanya dilakukan secara monoton. Sehingga dibutuhkan inovasida dan kreatifitas.
"Memang mengubah tradisi itu menjadi hal yang sangat sulit karena mungkin terbiasa sebagai orang yang lebih disegani tapi pembelajaran yang berorientasi student atau berbasis partisipasi itu sangat penting," ungkap Adi.