Vaksin Merdeka

  • Bagikan

Berarti akan ada kiriman 50 juta unit vaksin langsung dari Tiongkok. Kiriman itu, menurut Iwan Setiawan, dalam bentuk bulk. Bukan dalam bentuk botol-botil kecil.

Iwan adalah kepala departemen komunikasi Bio Farma. Kiriman itu dilakukan secara bertahap mulai tiga bulan lagi. "Di November 10 juta unit. Desember 10 juta. Januari, Februari dan Maret masing-masing 10 juta," ujar Iwan kemarin.

Setelah vaksin itu tiba di Bandung, Bio Farma melakukan pembotolan dan seterusnya. "Jadi akan ada untuk komponen dalam negerinya," ujar Iwan.

Bio Farma, katanya, baru akan memproduksi sendiri setelah uji klinik tahap 3 selesai dievaluasi dan dinyatakan berhasil.

Maka membeli dulu dari Tiongkok itu saya anggap langkah yang sigap. Saya salut tim Erick Thohir mampu menemukan jalan kuda itu. Dirut Bio Farma sendiri sampai hari ini masih di Tiongkok. Untuk bisa bertemu langsung Sinovac di tengah pandemi.

Pertemuan dua menteri Indonesia dengan Menlu Tiongkok sendiri memilih tempat di Hainan. Pilihan yang tepat. Hainan hanya 3,5 jam terbang langsung dari Jakarta. Dengan pesawat carter. Mereka bisa langsung balik ke Jakarta hari itu juga. Tanpa harus bermalam di sana.

Gerak cepat itu memang menjadi ciri khas orang seperti Erick Thohir.

Apalagi pemerintah sudah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan antara 4,5 sampai 5 persen. Angka yang sangat optimistis. Saya sampai terkaget-kaget.

Berarti prioritas vaksinasi nanti harus dikaitkan dengan sektor-sektor ekonomi: para karyawan pabrik, para pramugari dan awak angkutan, komunitas pasar, dan seterusnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan