Banser Bentak-bentak Ulama, Disesalkan MUI, Diapresiasi Menag

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Tindakan anggota Banser yang menggeruduk Lembaga pendidikan madrasah, Yayasan Al Hamidy–Al Islamiyah di Desa Kalisat, Kecamatan Rembang Kamis lalu, jadi sorotan.

Kelompok Banser yang dipimpin oleh Ketua GP Ansor Bangil, Kabupaten Pasuruan, Saad Muafi ini dianggap tidak punya sopan santun dan adab. Itu setelah mereka nampak berbicara kasar dan bentak-bentak seorang Ustadz di wilayah itu.

Ustdz itu diduga bernama Zainullah. Dia dituding menyebarkan ajaran Khilafah. Saad Muafi yang memimpin aksi massa itu, terlihat berbicara keras dan kasar terhadap Zainullah. Sad Muafi dinilai tidak punya adab dan sopan santun, terlebih lagi dia merupakan anggota DPRD Kabupaten Pasuruan.

“Saya kira ada etika dan akhlak yang diajarkan bagaimana sopan santun bersama orang tua. Saya kira seluruh organisasi tidak boleh melakukan tindakan menghakimi sendiri, karena ada polisi sebagai bagian dari keamanan dan penegakan hukum.” Ucap Wakil Sekjend Majelis Ulama Indonesia (MUI), Najamudin Ramli, dikuti dari program Kabar Petang, TV One.

Ramli menegaskan, seharusnya mereka tidak melakukan tindakan sewenang-wenang. Jika ada dugaan ajaran Khilafah, maka serahkan ke kepolisian.

“Apalagi Mas Saad saya dengan sebagai anggota DPRD Pasuruan. Penegakan hukum, kalau dilakukan organisasi sipil, ini malah terjadi penyimpangan.” Katanya.

Najamudin khawatir, organisasi sipil tidak seharusnya melakukan tindakan-tindakan yang harusnya menjadi wewenang dari aparat penegak hukum.

“Kalau saya tidak keliru saya beberapa melihat video itu, Zaiah itu dibentak-bentak layaknya anak kecil oleh Mas Saad. Kalaupun ada penyimpangan atau ada hal yang tidak disukai, tentunya bukan ormas itu sendiri yang turun melakukan menegakkan hukum. apalagi membentak-bentak seorang kiai, orang yang sudah lebih tua dari kita.” Ucap dia.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan