FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Ada cara lain yang dilakukan oknum guru mengaji, agar bisa melepas hasrat seksnya, dengan cara mencabuli lima orang santrinya.
Pelaku bernama Anwar Daeng Mampa, 55 tahun, menjanjikan uang kepada korbannya, agar tidak melapor setelah aksi bejatnya itu puas dia lakukan.
"Ada (uang Rp2.000 hingga Rp5.000) supaya tidak melapor. Iming-iming seperti itu ada. Intinya tindakan itu tidak layak dilakukan berlandaskan agama," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Yudhiawan, Senin (24/8/2020).
Oknum guru mengaji ini pun memanfaatkan mata pelajaran favorit korbannya. Dengan begitu, korban merasa senang dan pelaku lihai beraksi tanpa hambatan.
Peristiwa itu diketahui terjadi di Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya. Itu merupakan tempat belajar mengajar Anwar sekaligus tempat melakukan tindakan terlarang.
"Jadi di depan rumah tersangka ini, dibangun seperti balai-balai, untuk mengajak santrinya belajar mengaji. Kejadiannya sore hari dan seorang santrinya tak mau lagi belajar di sana," jelas Kombes Yudhiawan.
Korban kepada orang tuanya mengatakan, bahwa dia tak mau lagi belajar ilmu agama kepada pelaku. Orang tuanya pun heran.
Setelah diselidiki, rupanya benar. Anwar yang selama ini dipercaya dan dikenal alim, ternyata haus akan nafsu seks kepada anak-anak.
"Setelah pemeriksaan, langsung visum, dan dilaporkan ke Sat Reskrim Polrestabes Makassar. Nah ini korbannya ada lima orang," tutup Yudhi. (Ishak/fajar)