Pernyataan Din Soal Kepulangan Habib Rizieq Dinilai Bukan Sekadar Cek Kosong

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute Karyono Wibowo menduga terdapat implikasi politik, ketika Din Syamsuddin melontarkan pernyataan bahwa negara bertanggung jawab memulangkan, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

"Pernyataan Din Syamsuddin bisa jadi tidak sekadar cek kosong. Pernyataan Din terkait pemulangan Rizieq Shibab, tentu memiliki implikasi politik," kata Karyono dalam pesan singkatnya kepada jpnn.com, Senin (24/8).
Dalam analisis Karyono, pernyataan Din meningkatkan sentimen negatif terhadap pemerintah.

Di sisi lain berpotensi membangun simpati pendukung Habib Rizieq kepada Din, dan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Selain berstatus Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din merupakan seorang deklarator KAMI. Bahkan, Din selalu hadir dalam setiap kegiatan KAMI.

"Menurut saya, ini salah satu manuver yang lumrah dalam pergulatan politik," ucap Karyono. Namun, kata dia, pernyataan Din itu belum tentu bisa menarik pendukung Habib Rizieq dan massa yang tergabung dalam kelompok 212 untuk mendukung KAMI. Pasalnya, kata dia, masih akan terjadi tarik menarik dari pelbagai kekuatan politik yang membidik kelompok ini sebagai ceruk pemilih.

"Pertanyaannya, apakah para simpatisan HRS dan massa yang tergabung dalam kelompok 212 otomatis mendukung KAMI secara bulat? Menurut saya belum tentu," ungkap dia.

Lebih lanjut, kata dia, manuver tokoh-tokoh KAMI seolah mengafirmasi bahwa pendirian kelompok itu tidak sekadar gerakan moral. Namun, sengaja dirancang sebagai kekuatan politik alternatif di tengah kemandulan oposisi di parlemen.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan