Otak Pembunuhan Bos Pelayaran: Sering Mengajak ‘Begituan’

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Polda Metro Jaya menggambarkan proses perencanaan pembunuhan kepada bos PT Dwiputra Tirta Jaya berinisial S, 51. Penggambaram dilakukan dalam rekonstruksi yang digelar pada Selasa (25/8).

NL, 34, selaku otak pembunuhan meminta kepada suami sirinya berinisial R alias MM untuk membantu proses pembunuhan. NL meminta dicarikan eksekutor yang mau dibayar.

“Om ada yang bisa ngelewatin (bunuh, Red) orang?,” kata NL kepada R alias MM dalam rekonstruksi.

“Siapa yang mau dilewatin?,” tanya R alias MM.

“Bos aku. Bos aku sering mengajak begituan (hubungan intim, red),” jawab NL.

Setelah beberapa waktu, R alias MM tidak kunjung memberikan kepastian soal tindak lanjut rencana pembunuhan ini. Dia kemudian menanyakan kembali kepada suaminya itu.

NL mengaku sudah terdesak, bahkan terancam nyawanya jika tidak segera mengeksekusi bosnya. NL kemudian menjanjikan uang Rp 200 juta untuk menyewa jasa pembunuh bayaran.

“Yasudah kalau ada kabarin, karena waktunya sudah mepet, karena kalau dia enggak hilang, aku yang lewat,” kata NL kepada R alias MM.

Tersangka R alias MM kemudian mengumpulkan tersangka AJ, SY, RS, dan D di sebuah hotel di Tangerang pada Kamis (6/8). R meminta kepada 4 tersangka itu untuk membantu pembunuhan. Supaya mereka mau, R berdalih pembunuhan ini adalah perintah ayah NL yang telah meninggal selaku guru spiritual para tersangka.

“NL adalah media untuk memindahkan cahaya-cahaya untuk mengikuti orang tuanya,” kata R alias MM kepada 4 tersangka lainnya.

Karena hal itu, keempat tersangka itu akhirnya mau terlibat pembunuhan yang direncanakan NL. Mereka menganggap tindakan pembunuhan ini sebagai perjuangan untuk mendiang guru spiritualnya.

Sebelumnya, warga Kelapa Gading, Jakarta Utara digegerkan dengan penemuan jasad di Ruko Royal Gading Square pada Kamis (13/8) siang. Saat ditemukan, kondisi korban cukup memprihatinkan. Karena terdapat cukup banyak luka di bagian tubuhnya.

Kapolres Metro Jakarta Utara saat itu, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto membenarkan jenazah diduga sebagai korban penembakan. Sebab luka di bagian tubuhnya identitik dengan luka akibat tertembus peluru. Korban diduga ditembak berulang kali dari arah belakang.

“Iya benar. Korban diduga korban penembakan,” ucap Budhi saat dikonfirmasi, Kamis (13/8). (jpc)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan