FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah mengatakan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berpotensi menjadi kapal tua yang akan karam. Hal ini makin cepat terjadi jika partai Islam tertua di parlemen itu tidak segera menemukan figur ketua umumnya.
“PPP hanya akan menjadi kapal tua yang sebentar lagi karam, jika tidak segera mendapatkan figur ketua umum yang berkategori magnet publik,” ujar Toto kepada wartawan, Rabu (26/8).
Sebagai partai berbasis Islam dengan deretan beberapa ketua umumnya yang terjerat kasus korupsi, kata Toto, tentu saja PPP sudah kehilangan legitimasi moral jika hanya mengandalkan jualan program.
Pilihan paling penting dalam menghadapi pertarungan Pileg 2024, PPP harus mampu mencari figur ketua umum yang memiliki magnet publik yang kuat. Sebab, aneka program dan sistem organisasi yang ditawarkan partai Islam tersebut tak akan banyak membawa efek elektoral jika tak ada figur moncer sebagai leader.
“Meskipun program penting, tapi yang tak kalah penting dibutuhkan PPP saat ini adalah figur. Rentetan kasus hukum yang telah menyeret beberapa ketua umumnya masuk penjara, membuat PPP kehilangan legitimasi moral untuk jualan program sebagai daya tarik partai.” katanya.
Toto menyebut dua tokoh nasional, Gatot Nurmantyo (mantan panglima TNI) dan Sandiaga Salahudin Uno (pengusaha dan mantan Cawapres 2019 lalu) punya potensi bisa mengantar partai berlambang kabah itu kembali menjadi partai besar.