FAJAR.CO.ID, GOWA -- Mungkin sebagian orang tak menyangka, di balik rumah permanen berukuran kecil ini, ada banyak kucing.
Rumah itu dihuni oleh sepasang suami istri, Abdul Rahim, 24, dan Juhi Caula, 24.
Pasangan suami istri yang baru menikah ini lebih memilih tinggal di rumah kontrakannya, sembari merawat puluhan ekor kucing.
Baik itu kucing hias maupun kucing liar yang ditelantarkan oleh pemiliknya. Abdul Rahim sendiri mengaku prihatin melihat banyak kucing yang baru lahir, justru dibuang.
"Ya ini memang panggilan hati saya. Lagi pula juga ini sudah jadi hobi saya sebelum menikah, suka pelihara kucing," kata Abdul Rahim, Sabtu (29/8/2020)
Sebelum mendirikan pantinya itu, pria berkulit putih ini juga pernah bekerja sebagai staf di kantor kelurahan yang berada di Kota Makassar.
Namun setelah menikah pada 21 April 2020 lalu, Abdul Rahim memilih hengkang daru dunia pemerintahan dan fokus pada panti yang ia dirikan bersama istrinya itu.
"Semenjak saya menikah, ya modal nekat saja saya resign dari sana dan fokus pada usaha kecil-kecilan saya ini. Segala risiko tidak punya uang, tidak makan, tetap kami hadapi meski susah semenjak saya berhenti kerja di sana," tambah dia.
Sebelum mendirikan pantinya itu, pasutri ini mulanya hanya bermodal Rp1 juta. Itu sudah termasuk kandang dan makanan kucing.
Khusus untuk kucing yang sengaja dititip oleh pemiliknya, dia mematok tarif jasa penitipan seharga Rp10 ribu per hari.
Sedangkan untuk kucing liar yang dia temukan terlantar, bagi dia, itu hanya sebagai pahala merawat hewan malang tersebut.