Kepala MTsN 2 Meninggal karena Covid-19, Istri Ikut Terpapar

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, SOLO - Kabar duka datang dari lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta. Kepala MTsN 2 Surakarta BHI meninggal akibat terpapar Covid-19. Selain itu, ssng istri juga dinyatakan positif Covid-19.

Kemenag lantas mengambil langkah untuk rapid test di lingkungan madrasah dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta untuk tindak lanjut. Sementara guru diwajibkan work from home (WFH) hingga 14 hari mendatang.

Kepala Kantor Kemenag Surakarta Rosyid Ali Safitri membenarkan bahwa salah satu kepala madrasah tersebut meninggal setelah memiliki gejala Covid-19 pada Sabtu (29/8). Sebelumnya begitu mendapat kabar bahwa BHI positif Covid-19 dan menjalani isolasi pada 19 Agustus lalu, pihaknya segera mengambil langkah untuk melakukan rapid test orang terdekat.

"Rencana mulai Senin besok (31/8), orang yang berada di lingkaran paling dekat akan di-rapid setelah kepala madrasah dinyatakan positif Covid-19. Itu termasuk yang mengikuti kegiatan bersama. Dan rapid test akan dilakukan lebih luas di lingkungan madrasah," ungkapnya pada Jawa Pos Radar Solo, kemarin.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinkes Surakarta dan telah melaporkan pada Satgas Covid-19. Sehingga setelah rapid test, diharapkan dinkes bisa melanjutkan untuk swab tes. Menilik istri BHI juga positif Covid-19 dan tengah menjalani isolasi mandiri. Selain itu, kemenag juga terus memantau kondisi keluarga dan orang yang kontak erat dengan pasien meninggal.

"Kami belum dapat info pastinya terpapar di mana. Yang pasti gejalanya muncul pada 15 Agustus. BHI sudah mulai merasakan gejala deman dan batuk. Baru 19 Agustus dibawa ke RS PKU Surakarta dan hasil swab-nya keluar positif. Langsung diisolasi," papar Rosyid.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan