Warning, Jokowi: Kalau Minus, Artinya Kita Masuk Resesi

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti, Indonesia sangat mungkin mengalami resesi di tengah pandemi Covid-19.

Karena itu, ia menekankan bahwa ekonomi Indonesia harus bangkit sehingga tidak terjerumus ke jurang resesi.

Adapun pada Kuartal II 2020 ini ekomomi di dalam negeri diketahui minus 5.32 persen.

44 persen dan untuk belanja kabupaten dan kota mencapai 48,8 persen.

“Hati-hati mengenai ini. Ini angkanya saya kira bisa kita lihat belanja untuk barang dan jasa realisasinya sudah berapa,” tuturnya.

“Untuk belanja modal berapa untuk belanja bansos berapa,” sambung mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

‎Jokowi berharap, agar realisasi APBD ini segera betul-betul menjadi konsentrasi harian bagi para gubernur.

Mengenai pengadaan barang dan jasa, belanja modal dan belanja bansos ini harus bisa ditingkatkan.

“Bahwa itu sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah bahwa itu sangat penting bagi menjaga kelangsungan daya beli dan konsumsi rumah tangga masyarakat kita,” pungkasnya.

Sehingga di Kuartal III ini ekonomi di Indonesia harus bangkit.

Warning itu dilontarkan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada seluruh gubernur di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/9/2020).

“Untuk kuartal ketiga ini masih punya kesempatan di bulan September ini. Tapi kalau masih berada pada posisi minus artinya kita masuk ke resesi,” warningnya.

Atas alasan itu, Jokowi meminta kepada seluruh gubernur agar mempercepat belanja dan memerintahkan kepada bupati/wali kota agar APBD kabupaten/kota, terutama yang berkaitan dengan belanja barang, belanja modal, belanja bansos ini betul-betul disegerakan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan