FAJAR.CO.ID, TEKNO — Amerika Serikat bagian selatan masih menghadapi efek dari sepasang badai hebat yang datang hampir bersamaan, maka ini adalah waktu yang tepat bagi para ilmuwan untuk memprediksi prakiraan badai.
Dalam makalah baru yang diterbitkan di Geophysical Research Letters, para ilmuwan yang menggunakan data yang dikumpulkan oleh satelit NASA menjelaskan bagaimana algoritme dapat menemukan tanda-tanda badai yang akan menjadi jauh lebih kuat.
Memprediksi intensitas badai saat sedang terjadi sangatlah sulit. Ada banyak faktor yang berperan, tetapi Jet Propulsion Laboratory NASA telah mengasah beberapa variabel kunci yang dapat dicari oleh algoritme AI untuk membuat prediksi yang akurat.
Seperti yang dijelaskan JPL, para peneliti telah menentukan bahwa lonjakan curah hujan di dekat inti badai adalah indikator yang baik bahwa badai sedang bersiap untuk sesuatu yang besar.
Selain itu, intensitas badai dapat dinilai sebagian dari jumlah es air yang ada dalam formasi awan badai yang kuat. Semakin kuat angin, semakin besar kemungkinan air terbawa cukup tinggi untuk berubah menjadi es.
Kabar baiknya adalah semua hal tersebut dapat diprediksi oleh satelit NASA sendiri, dan memasangkan satelit tersebut dengan program AI untuk bertindak sebagai pengawas dapat menghasilkan sistem peringatan dini yang berguna bagi mereka yang berada di jalur badai.
Dalam menguji kerangka baru untuk memprediksi perubahan intensitas badai, para peneliti menemukan bahwa antara 40% dan 200% lebih akurat daripada metode standar untuk memprediksi intensifikasi cepat (atau singkatnya RI).
Di sisi lain, tingkat positif palsu hanya 4% hingga 7% lebih tinggi. Itu adalah peningkatan yang cukup dramatis dengan risiko kerugian yang sangat kecil.
Badai dan badai tropis lainnya tidak lagi benar-benar "menyelinap" ke siapa pun. Kami memiliki banyak data untuk menunjukkan kapan dan di mana badai akan melanda. Namun, meramalkan intensitas badai saat mencapai daratan sebagian besar masih merupakan tebakan.
Jika kecerdasan buatan yang digabungkan dengan data satelit dapat memprediksi semuanya, bisa menyelamatkan banyak nyawa. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh peneliti sebelum AI dapat diluncurkan untuk memprediksi cuaca, tetapi semuanya tampak menjanjikan.(fajar)