FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Maluku Sulawesi, Toto Suharto menyebut telah mengajukan data pekerja untuk wilayah Maluku Sulawesi sebanyak 620 ribuan peserta untuk menerima Bantuan Subsidi Upah (BSU). Sedangkan untuk Sulawesi Selatan telah diajukan 249 ribuan pekerja.
Toto mengaku untuk di Sulawesi Selatan sebanyak 241.691 pekerja Bpjamsostek yang telah mendapat bantuan tersebut. Sisanya, kata dia , belum mendapat bantuan lantaran kelengkapan data pekerja yang belum valid.
"Untuk Sulsel memang masih ada yang dalam proses atau tidak valid itu sekitar 7.800a-n. Nah ini tidak valid karena pertama dia ada gajinya lebih dari 5 juta, kemudian noreknya bukan atas nama yang bersangkutan," ucap Toto, Selasa (8/9/2020).
Ia menjelaskan, bagi pekerja yang tidak memiliki data valid akan dikembalikan ke perusahaan untuk dilengkapi. Misalnya dengan memberikan surat pernyataan bahwa pekerja memang layak mendapatkan BSU tersebut.
"Salah satunya kami sudah kirimkan khususnya gaji yang tidak sesuai. Ada juga kami cek di story upahnya, kemudian kami koordinasikan dan kalau memang misalkan mereka berhak ya tetap mereka dapat, jadi ada surat pernyataan kami kirimkan, semacam surat formulir pernyataan bahwa pekerjanya itu berhak dapat bantuan," jelasnya.
Sedangkan untuk di Kota Makassar, Toto mengaku telah mengajukan sebanyak 126 ribu pekerja dan 51.824 pekerja trlah menerima bantuan tersebut.
"Itu artinya sekitar 41 persen sudah terealisasi, sudah banyaklah, mudah mudahan dalam waktu dekat sisanya bisa menyusul," ungkap Toto.
Sementara saat dikonfirmasi terkait keluhan pekerja yang belum menerima bantuan lewat bank swasta, Toto mengatakan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan para pekerja tersebut.
Menurutnya, sebagian pekerja yang menerima bantuan lewat bank swasta telah mendapat bantuan langsung tunai itu. Hal itu diungkapkan sesuai konfirmasi dan koordinasi yang dibangun antara Bpjamsostek dengan pekerja di Maluku Sulawesi.
"Memang kemarin ada yang mengeluh bilang kok saya bank swasta belum ada masuk? Tapi di bank himbara seperti BRI, BNI, Mandiri dan BTN itu sudah masuk. Tapi dari beberapa pekerja juga sudah melaporkan dan memberi testimoni bahwa mereka sudah terima bantuan itu. Jadi kami juga memang butuh konfirmasi dari pekerja yang mendapatkan bantuan di luar bank himbara," tutupnya. (Anti/fajar)
