FBI Interogasi Mahasiswa Tiongkok, Dicurigai Mata-mata

  • Bagikan

“Saya berada di bawah tekanan besar dan hampir mengalami gangguan mental,” katanya.

Zhang tidak menanyakan nama atau identitas petugas, juga tidak meminta untuk berbicara dengan pengacara, Brown University, atau Kedutaan Besar Tiongkok di AS. “Saya tahu saya memiliki hak-hak ini, tetapi saya tidak ingin mengambil risiko ketinggalan pesawat,” kata Zhang.

Naik pesawat adalah prioritas utama Zhang, karena dia sudah rindu pulang untuk bertemu kembali dengan istrinya. Mereka menikah setahun yang lalu tetapi menghabiskan sebagian besar waktu terpisah karena studinya di AS. Selama pandemi, perjalanan dari AS ke Tiongkok sulit dilakukan, karena penerbangan internasional dibatasi oleh kedua negara. Zhang menghabiskan berminggu-minggu dan hampir merogoh USD 5 ribu untuk mengamankan tiket penerbangan ke kampung halamannya di Shanghai melalui Amsterdam.

Baru-baru ini, AS juga mengusir peneliti Tiongkok untuk kembali ke negaranya. Pada 31 Agustus, University of North Texas menghentikan program pertukarannya dengan 15 peneliti tamu Tiongkok yang menerima dana CSC. Visa mereka secara efektif dicabut. (JPC)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan