Jokowi Minta Kesehatan Diutamakan, Epidemiolog: Jangan Cuma Pernyataan-pernyataan

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID -- Pernyataan Presiden Joko Widodo kembali berbeda dengan yang diungkapkan sebelumnya, bahwa pemulihan ekonomi menjadi fokus.

Jokowi baru-baru ini mengeluarkan pernyataan bahwa kesehatan adalah nomor satu. Ekonomi akan kuat jika masyarakat sehat.

Menanggapi hal ini, Epidemiolog Universitas Indonesia dr Syahrizal Syarif tertawa menanggapi hal itu. Menurutnya, pernyataan Presiden silakan saja diucapkan tetapi jangan hanya sekadar kata-kata.

“Pak Jokowi kan cuma pernyataan-pernyataan saja. Nah itu artinya apa? Lho bukan saya yang mengartikan. Satgas mengartikannya gimana. Pemda gimana. Kementerian gimana?,” tukasnya kepada JawaPos.com (grup FAJAR), Rabu (9/9/2020).

“Pak Jokowi senang sekali tuh bikin pernyataan-pernyataan. Dari mulai ayo kita gas dan rem lah, apalah, terjemahkannya gimana,” tambahnya.

Pernyataan Jokowi, kata dia, jika tak diikuti dengan pedoman dan tindak lanjut yang jelas, maka akan membingungkan Pemerintah Daerah. Padahal tingkat keberhasilan menangani pandemi, menurutnya, ditentukan oleh Wali Kota dan Bupati. “Kalau saya sih pernyataan itu (Jolowi) setuju aja, tapi apakah setelah itu ada arahan? Instruksi itu seperti apa, enggak jelas,” tegasnya.

Dia mendorong pemerintah harus memberikan instruksi yang jelas. Bagaimana agar Pemda bisa mengimplementasikannya di lapangan. “Kan ada satuan tugas. Kan masih ada satgasnya. Keberhasilan penanggulangan ini bertumpu di Pemda. Tapi mereka kan jangan diminta menebak-nebak setiap tindak lanjut pernyataan,” tukasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan