Simak Baik-baik! Anhar Gonggong Sarankan Fadli Zon Memaafkan Puan Maharani

  • Bagikan

Namun dia juga menilai bahwa kontroversi pernyataan Puan tidak bisa dilepaskan dari konteks Pilkada Sumatera Barat.

Di mana hal itu disampaikan saat mengumumkan rekomendasi untuk pasangan calon yang didukung PDI Perjuangan.

“Kita harus jujur, sebenarnya kan ini terjadi karena Pilkada. Kita harus jujur ini bahwa ini terjadi oleh karena, andai kata ini diucapkan dalam situasi berbeda, mungkin tidak terjadi (polemik),” tuturnya.

Karena situasinya dalam suasana Pilkada dan akan merebut posisi kepemimpinan di daerah, kata Ahnar, maka apa yang seharusnya ditafsirkan seperti kalimat biasa menjadi sesuatu yang dijadikan luar biasa.

“Ya itu biasa dalam permainan politik kan seperti itu,” sambungnya.

Alumnus Universiteit Leiden, Belanda, itu mengajak agar polemik ini sebaiknya tidak diperpanjang karena hanya akan merugikan semua pihak.

Tidak produktif. Ahnar menganggap pernyataan Uni Puan tidak bisa dilepaskan dari kondisi sekarang.

“Tempatkan dia dalam konteks sekarang dalam arti kata Pilkada. Dan ini sesuatu yang pasti akan melahirkan berbagai hal kalau kita semua tidak berpikir secara lebih jernih dan lebih dewasa,” ucap Anhar.

Presiden ILC Karni Ilyas sempat bertanya bagaimana memaafkan Puan sedangkan yang merasa tersinggung oleh ucapannya merupakan komunitas orang Minang bukan pribadi-pribadi?

Menanggapi pertanyaan itu, anak dari Andi Pinanrangi, mantan raja di kerajaan kecil di Sulawesi Selatan, Alitta ini mengatakan apa salahnya kalau semua pihak yang tidak setuju dengan pernyataan Puan dan menuntut meminta maaf, justru yang memaafkan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan