FAJAR.CO.ID,MAKASSAR -- Ancaman klaster coronavirus desease 2019 (covid-19) di Sulsel menjadi atensi serius. Apabila tren kasus positif meningkat pelaksanaan pilkada terancam ditunda.
Ancaman penundaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Sulsel itu ditegaskan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah usai mencanangkan gerakan Trisula di Lapangan Karebosi, Kamis, 10 September.
Menurut Nurdin Abdullah, protokol kesehatan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan pilkada. Karena itu, penekanan dan pencegahan kasus harus dimaksimalkan. Khususnya para pasangan calon yang ikut kontestasi politik lima tahunan ini.
Apabila kasus positif terus naik di suatu daerah, kata dia, khususnya yang melaksanakan pilkada maka tidak menutup kemungkinan proses tahapan bisa ditunda.
"Pemungutan suara bisa ditunda dengan alasan keselamatan rakyat. Kami harap pasangan calon baik wali kota/wakil wali kota serta bupati dan wakilnya mengedepankan keselamatan. Terutama keselamatan dari pandemi covid-19," bebernya.
Lebih jauh, ia menegaskan, saat tahapan pendaftaran calon, ada beberapa petahana mendapat peringatan langsung dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Sanksi pun masih menanti, jika peringatan itu diabaikan.
Karena itu, mantan bupati Bantaeng dua periode ini, tak ingin ada peringatan yang kedua kalinya untuk para pasangan calon. Jangan sampai, kondisi pelaksanaan pilkada membuat tren kasus baru meningkat.
Apalagi penyebaran covid-19, menurutnya, sudah melandai. "Karena itu, penerapan protokol kesehatan menjadi bagian terpenting untuk mencegah penyebaran dan kasus baru," paparnya.