Pilkada Serentak Terancam Ditunda, Pakar: Kalau Kasus Tidak Terkendali

  • Bagikan
Ilustrasi Pilkada


Ditambahkannya, dalam dua bulan terakhir, kasus covid-19 juga telah melandai. Kendati begitu, gerakan pencegahan akan terus dilakukan sampai ada vaksin. Pihaknya tak ingin terlena dengan tren kasus yang perlahan mulai menurun.


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ichsan Mustari menambahkan, Makassar tak akan kembali PSBB. Situasi Jakarta dan Sulsel berbeda. Selain masalah jumlah penduduk, penanganan covid-19 di Sulsel lebih terkendali.


Selain itu, upaya tracing masif juga dilakukan. Salah satunya dengan langkah Gerakan Trisula. Nantinya proses testing, akan dipusatkan di beberapa lokasi yang diketahui punya kontak erat untuk kasus Covid.
Pemeriksaannya tidak hanya di Kota Makassar. Juga, di kabupten dan kota lainnya. "Hotel program duta covid-19 juga mulai berkurang. Sekarang sisa dua yang digunakan. Okupansi nya pun menurun, hanya 20 persen sampai 30 persen saja," tambahnya.

Kapasitas Lab


Nurdin Abdullah memastikan jika kapasitas laboratorium terus dibenahi. Apalagi, sudah ada 12 laboratorium dengan kapasitas mencapai 4.000 sampel setiap hari. Kemudian ada tambahan dua unit mobile PCR yang juga saat ini telah beroperasi.
Kerja sama dengan TNI Polri pun terus diperkuat, agar sama-sama melakukan pencegahan. Tingkat hunian rumah sakit pun menurun. Program wisata covid-19 juga sisa menyisahkan dua hotel saja.
Menurutnya, hal ini menjadi upaya, pemerintah untuk mempercepat penanganannya. "Seluruh kasus positif di Sulsel juga kami pusatkan perawatannya di Makassar. Jadi kondisi daerah diupayakan masih clear. Ada langkah antisipatif yang cepat," tambahnya. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan