FAJAR.CO.ID, GAZA --Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat mendesak bagi warga jalur Gaza. Mengingat 97 persen ketersediaan air di wilayah tesebut tidak layak untuk dikonsumsi. Kelangkaan air tersebut dikarenakan sebagian besar sumber mata air di Jalur Gaza beserta pipa-pipa yang berfungsi mengalirkan air telah rusak akibat perang.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih layak konsumsi, mereka harus membeli dengan harga yang mahal. Mengingat pengepungan yang dilakukan oleh pemerintah Zionis Israel juga membuat situasi ekonomi di Jalur Gaza ikut terdampak. Sementara di sisi lain kebutuhan air bersih semakin meningkat karena pandemi Covid-19 di mana warga harus selalu menjaga higienitas diri.
Prihatin dengan kondisi yang dialami oleh warga Gaza, Wakil Ketua Dewan Masjid Komjen Pol (Purn) Syafruddin, menyumbangkan setidaknya 1 juta liter air bersih ke wilayah pengepungan Israel tersebut. Adapun wilayah yang mendapat bantuan air bersih adalah Bait Lahiya Gaza Utara, Khan Yunis Gaza Selatan, Deir balah Gaza tengah, Mugraqa Gaza tengah, Jabalia Gaza Utara. Bantuan tersebut disambut gembira oleh warga Gaza, yang sangat membutuhkan uluran bantuan dari luar untuk pengadaan air bersih.
Syafruddin mengungkapkan untuk menjamin kesinambungan ketersediaan air bersih bagi warga Gaza, ia berencana melalui Dewan Masjid Indonesia membangun pabrik air minum di Gaza. DMI telah menganggarkan sekitar Rp3.5 Milyar untuk proyek penyediaan air bersih tersebut.
“Untuk jangka panjang, demi menjamin pasokan air bersih bagi warga Gaza kami atas nama DMI akan membangun pabrik air minum di wilayah tersebut. Kami telah menghitung anggarannya dibutuhkan sekitar 3.5 milyar rupiah untuk merealisasikan rencana tersebut,” ujar Syafruddin.