“Selain itu kita lakukan pemeriksaan urine kepada pelaku. Dan hasilnya negatif dan kita akan melakukan pemeriksaan di RSJ dan kedua akan memanggil psiakter dari dokter kepolisian,” ucapnya.
“Kami akan koordinasikan ke Biddokes. Saat ini dalam pendalaman oleh Reskrim. Didampingi dokter psikiatri,” jelasnya.
Tak hanya itu, hal lain yang turut disampaikan dirinya yakni bahwa dalam pemerintah menjamin para ulama untuk berdakwah.
“Tapi protokol kita lihat protokol kesehatan yang dilakukan panitia cukup baik. Cuma ada orang tidak dikenal menyerang dengan tiba-tiba. Dan syech langsung diberikan pertolongan. Dan yang bersangkutan akan membuat laporan, direncanakan besok,” kata dia.
Ke depan pihaknya akan melakukan peningkatan pengamanan agar peristiwa ini tak terulang. “Kita tingkatkan pengamanan terbuka dan tertutup semoga penyerangan ini tidak berlanjut. Dan terus dilakukan pemeriksaan pendalaman terhadap pelaku,” ucapnya.
Ditanya terkait senjata yang digunakan pelaku, Kapolda menjelaskan bahwa pelaku membawa sebuah pisau dapur dari kediamannya. “Ini juga kita lagi dalami. Pun sama dengan motif sesungguhnya masih terus kita dalami,” kata dia.
“Karena pihak kepolisian bertanya agak kesulitan menangkapnya. Untuk proses pikir bagus tanya jawab. Tetapi isi pikirannya berbeda,” tambahnya.\
Pun terkait apakah pelaku ada indikasi kelompok tertentu. “Kami dalami apakah dia terlibat atau apa masih kami dalami,” pungkasnya.
Seorang jemaah bernama Dede mengatakan, pelaku mengaku disuruh untuk menusuk Syekh Ali Jaber di bagian dada.