FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan pada Agustus 2020, optimisme masyarakat Kota Makassar terhadap kondisi perekonomian daerah di tengah situasi pandemi Covid-19 kembali tertahan, bahkan menurun.
Sebab pada Agustus 2020, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 62,8 persen lebih rendah dibandingkan IKK Juli 2020 sebesar 73,4 persen. Indeks tersebut masih di bawah batas indeks optimis (100) persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Bambang Kusmiarso menyebut secara detail, komponen IKK yang mengalami penurunan adalah indeks ketersediaan lapangan kerja dengan angka indeks sebesar 14,0 persen pada Agustus 2020.
Dengan kata lain, angka tersebut lebih rendah dari bulan Juli 2020 yang sebesar 29,5 persen.
"Kondisi penghasilan masyarakat saat ini dibandingkan 6 bulan lalu turut mengalami penurunan, karena dilihat dari indeks penghasilan sebesar 37,0 pada Agustus 2020, lebih rendah dibandingkan 51,0 pada Juli 2020," kata Bambang.
Demikian pula, kata dia, indeks konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama masyarakat menurun dari 65,0 pada Juli 2020 menjadi 57,0 pada Agustus 2020.
Bahkan, Bambang mengaku ekspektasi masyarakat terhadap prospek ekonomi 6 bulan ke depan juga belum menunjukkan optimisme.
Lantaran, indeks ekspektasi kegiatan usaha yang menurun yakni mencapai level 96,5 pada Agustus 2020, dari 103,0 pada Juli 2020.
"Pelemahan konsumsi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 turut berdampak pada penurunan kegiatan usaha," bebernya.
Begitupun Indeks ekspektasi penghasilan masyarakat 6 bulan ke depan, lanjut Bambang, juga mengalami penurunan yakni dari 102,5 pada Juli 2020 menjadi 100,5 pada Agustus 2020.
Menurutnya, masyarakat juga masih belum terlalu optimis terhadap perbaikan ketersediaan lapangan kerja dalam 6 bulan ke depan.
"Indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja sebesar 71,5 atau lebih rendah dibandingkan indeks pada Juli 2020 sebesar 89,5 dan masih di bawah batas indeks optimis (100)," ungkapnya.
Bambang menambahkan, guna meningkatkan optimisme masyarakat terhadap pemulihan perekonomian, diperlukan dukungan dari semua pihak dalam penanganan Covid-19 dan peningkatan pemahaman serta kedisiplinan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan di kegiatan keseharian. (Anti/fajar)