Dari situlah ia terpilih dan masih dipercaya hingga sekarang. Hingga tujuh Kapolda sudah ia dampingi.
Bagi dia, kepercayaan itu sebagai tantangan. Walaupun menurutnya bukan hal mudah karena setiap sosok Kapolda berkarakter berbeda.
Ia pun harus bisa menyesuiakan diri.
Prinsipnya, ikhlas dan loyal terhadap pimpinan dan memberikan pelayanan prima.
"Ikhlas dalam bertugas dan mengharapkan ridho Allah Swt dan dijadikan sebagai amal jahiriyah," kuncinya.
Di lain pihak kata dia, ia juga tak melupakan keluarga. Waktu ia atur dengan baik. Bahkan dengan pendidikannya.
Di waktu kesibukan itu, pria yang hobi lari dan barbel ini juga sudah menyelsaikan sarjana strata dua (S2) Jurusan Manajemen di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
Bagi dia, pendidikan adalah harta. Bisa membantu kariernya. "Pedidikan itu tidak melihat pembatasan. Setiap ada kesempatan maka lakukan," pesannya. (*)