FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Kapolda Sulsel jadi perhatian. Belum genap sebulan menjabat, Irjen Pol Merdysyam sudah mengungkap peredaran narkoba seberat 13 kilogram.
Pengungkapan itu dilakukan selama berhari-hari hingga akhirnya para pelaku Muh Albi Farid, Ahmad Toto, Andi Zaldy Mansyur, dan MN.
Empat kawanan ini ditangkap di lokasi yang berbeda-beda. Keempatnya kini tertunduk malu saat mengenakan penutup wajah dan borgol, di tangan mereka masing-masing.
Perwira berpangkat dua bintang ini membeberkan, awalnya pelaku Ahmad Toto yang tertangkap di sekitaran Kecamatan Rappocini. Di sana, pelaku tertangkap tanpa perlawanan.
Pengembangan pun dilanjutkan di sekitaran Kecamatan Panakkukang dan menangkap MN, yang juga tanpa perlawanan dari aparat bersenjata.
"Ditemukan sebuah tas berisi satu bungkusan besar berisi sabu dan 30 saset kecil berisi 2.994 tablet berbentuk logo ekstasi," jelas Merdy di Mapolretabes Makassar.
"Saat dilakukan penggeledahan di mobil pelaku, ditemukan juga tas berisi 14 saset plastik klip sabu-sabu dan tiga timbangan elektrik," beber lulusan Akpol 1991 ini.
Dari hasil penggrebekan terhadap pelaku peredaran barang haram itu, institusi kepolisian tingkat Sulawesi Selatan dibawah kepemimpinan Irjen Merdy ini, total ada 13 kilogram lebih narkoba yang diamankan.
"Total barang bukti yang disita ada dua ransel, 15 saset plastik sabu-sabu seberat 13.856,0699 gram atau 13 kilogram," jelas perwira tinggi ini.
Irjen Merdy yang baru menjabat sejak 3 Agustus 2020 lalu, kasus yang diungkap ini adalah yang terbesar di antara penangkapan selama ini. Apalagi seluruh pelaku ini berperan sebagai pengedar.
Namun polisi berkulit putih tak bisa mengelak, peredaran narkoba 13 kilogram tersebut adalah sebuah peringatan besar, bagi seluruh jajaran di Polda Sulsel meski di tengah pandemi Covid-19.
"Ini adalah penangkapan terbesar kami. Di samping itu juga adalah warning bagi kami yang tidak berhenti. Makanya ini menjadi prioritas kita. Semoga ini bukan tangkapan pertama," bebernya. (Ishak/fajar)