“Kedaruratan atau kegentingan, sudah tampak di depan mata,” ujarnya.
Dengan tahapan pilkad yang masih cukup panjang sampai dengan pencoblosan, disebutnya menjadi momen yang cukup berisiko.
“Coba bayangkan, (apa jadinya) selama 71 hari kampanye, kemudian pencoblosan dengan tingkat kedisiplinan terhadap protokol kesehatan sangat lemah,” tutup Helmy. (jpc/pojoksatu/fajar)