Dua Kapolda Lulusan Akpol 91 Tak Izinkan Deklarasi KAMI, Gde Siriana: Polisi Semestinya Netral

  • Bagikan

Gde Siriana curiga adanya kekuatan besar yang membuat mantan panglima TNI bisa terusir hanya dengan sedikit massa aksi dari KITA.

“Dengan massa se-upil KITA bisa mengusir Gatot Nurmantyo dari dalam gedung deklarasi. Jelas ada kekuatan besar yang membackup operasi mengamputasi KAMI. Dalam sejarah RI, tidak ada mantan pangab yang dianggap musuh penguasa. Ini pertanda KAMI dianggap berbahaya bagi keberlangsungan rezim,” kata Gde.

"Polisi semestinya berpihak netral, mngamankan deklarasi KAMI di dlm gedung, dan mengamankan aksi yg menentang KAMI di luar gedung. Tapi eniwei rasa takut, panik & pesan2 intimidasi kpd KAMI ini justru melambungkan nama Gatot Nurmantyo & KAMI," sambungnya.

Gde juga merasa aneh karena banyak hal nyata yang tidak sinkron dari pembubaran deklarasi KAMI di Surabaya. Karena bukan hanya beralasan tidak ada izin dan melanggar protokol Covid-19, namun juga terdapat narasi penolakan keberadaan KAMI di Surabaya.

“Tapi ujungnya kok ada statement menolak keberadaan KAMI di Surabaya. Selain itu dalam acara pesertanya terbatas dan semua bermasker. Bandingkan dengan keramaian Pilkada Surabaya,” pungkas Gde.(msn-pojoksatu/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan