Seperti dalam program gerakan 15 Menit Mengaji untuk SMA/SMK; program literasi Quran 30 menit setiap hari Jumat; serta menyiapkan jalur prestasi bebas masuk SMA/SMK Negeri di Sulsel bagi penghafal Alquran (hafiz) minimal 10 juz. Ia pun mendorong Perguruan Tinggi untuk bisa menerapkan bebas tes untuk penghafal Al Qur'an.
"Kami meminta Masjid mengembalikan kepada fungsinya. Bagaimana mendidik anak-anak kita tidak ada lagi penyimpangan. Mereka boleh belajar agama, tapi betul-betul agama lurus, dekatkanlah mereka ke Al-Qur'an. Insya Allah ada faedah didalamnya," pungkasnya.
Ia pun mengajak para Pimpinan Pondok Pesantren untuk memanfaatkan dirinya sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Selatan.
"Saya minta sekarang pesantren-pesantren manfaatkan saya sebagai Wakil Gubernur untuk hal-hal yang positif, apa saja potensi pada Kami. Silahkan. Saya sebagai Wakil Gubernur untuk masyarakat semuanya. Untuk kepentingan kita semua," ungkapnya.
Pemprov Sulsel, kata dia, memberikan apresiasi atas pertemuan ini. "Semoga terjalin harmonisasi antara Pemprov dan pesantren terus menggeliat dan menjalin komunikasi yang baik. Dengan sinergi, sama-sama kita baik," tegasnya.

Kepala BNPT RI, Komjen Pol. Dr. Drs. Boy Rafly Amar mengatakan, "silaturahmi ini kesempatan emas yang baik bagi kami untuk bisa mensosialisasikan tugas-tugas kami dan harapan-harapan Negara untuk masyarakat," imbuhnya.
Ia pun memaparkan, sejarah terbentuknya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Alhamdulillah kita bertemu pimpinan Ponpes, tentu ada hal yang ingin kami sampaikan untuk dapat jalin kerjasama antara kita," ujarnya.