FAJAR.CO.ID, MAKASSAR—Widyaiswara Ahli Muda Dinas Pendidikan Sulsel, Muhammad Yassir menjadi kandidat doktor pertama Program S3 Vokasi dan Keteknikan Univeritas Negeri Makassar (UNM). Awal pekan ini, Yassir sudah menjalani ujian proposal program doktor-nya.
Ujian proposal ini dilaksakan melalui video conferences zoom. Rektor UNM, Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP. bertindak selaku promotor dan Dr. Ir. Hj. Hasanah Nur, MT. Sebagai Co Promotor. Sementara penguji terdiri dari Prof. Dr. Purnamawati, M.Pd., Prof. Dr. H. Hamsu Abd. Gani, M.Pd., dan Dr. Jamaluddin P, MP. Selain itu, 42 mahasiswa S3 UNM menjadi peserta ujian sidang.
Sidang ujian proposal ini dilakukan dengan tiga sesi. Dimulai dengan pemaparan oleh Yassir selama 15 Menit. Setelah itu dilanjutkan dengan ajuan pertanyaan-pertanyaan oleh peserta dan penguji.
Ujian Sidang dipandu Dr. Ir. Hj. Hasanah Nur, MT. dan disaksikan langsung Promotor Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP. “Saya ucapkan selamat kepada saudara Muhammad Yassir atas pencapaian proses akademiknya sehingga telah mencapai tahap ini,” kata Husain.
Menurut Husain, setelah melalui ujian Prelium Tulis dan Lisan serta Ujian Sidang Proposal, Yassir sudah bisa disebut sebagai kandidat doktor. “Saudara Muhammad Yassir ini adalah Mahasiswa pertama pada Program S3 Vokasi Keteknikan yang telah mencapai tahap proposal. Saya berharap ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lain,” ujarnya.
Dalam ujian proposal ini, Yassir mengajukan judul “Model Assessment For Learning Berbasis HOTS menggunakan SIAVO pada Pembelajaran Teknik Komputer Jaringan di SMK.” Menurutnya, judul ini lahir dari keresahannya melihat tingkat pengangguran lulusan SMK.
“Ini lahir dari keresahan saya melihat angka statistik Tingkat Pengangguran Terbuka lulusan SMK yang selalu menjadi penyumbang terbesar pengangguran di Indonesia. Data BPS Agustus 2019 menunjukkan angkanya 10,42%,” jelasnya, Rabu, 30 September malam.
Dijelaskan Yassir, ketidakmampuan alumni untuk berpikir tingkat tinggi (HOTS) menjadi salah satu pemicu. “Dalam observasi awal dan reviu literatur menunjukkan bahwa salah satu faktor ketidakberterimaan alumni SMK di dunia kerja adalah ketidakmampuan mereka untuk berpikir tingkat tinggi (HOTS),” kata Yassir.
Oleh karena itu, penelitian yang akan ia lakukan bertujuan untuk menghasilkan model assessment pembelajaran yang bisa meningkatkan kemampuan HOTS siswa SMK. “Penelitian ini rencananya akan dilakukan di tiga lokasi, yaitu Barru, Soppeng dan Makassar. Saya berharap hasil penelitian ini akan bermanfaat untuk guru dan siswa dalam mengiplementasikan pembelajaran yang HOTS,” ujarnya. (amr)