FAJAR.CO.ID, BONE -- Pandemi Covid-19 membuat pembangunan stagnan. Anggaran disegala sektor berkurang. Untuk pemulihan Pemkab Bone menggunakan fasilitasnya. Pinjaman tanpa bunga.
Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi mengatakan, tahun depan itu sedikit mandek pembangunan karena postur anggaran yang turun lebih kecil dari pada tahun lalu. Estimasi yang turun ini sampai Rp20 miliar.
"Padahal biasanya DAU (Dana Alokasi Umum) tidak berubah, tapi ini juga berubah. Berarti ada model yang akan diubah oleh pemerintah secara nasional untuk memberdayakan masyarakat," katanya Jumat, 2 Oktober.
Kata Fahsar, daerah didorong menggunakan fasilitas pemberdayaan ekonomi nasional melalui pinjaman tanpa bunga, dan tidak semua daerah bisa dapat fasilitas ini karena ada persyaratannya: Dianggap sehat terutama dalam segi akuntansi, dan tidak pernah memiliki pinjaman lain.
"Pinjaman tanpa bunga kita sudah bermohon. Banyak prosedurnya, dan banyak konsekuensi yang harus dipenuhi. Dan kita masuk kriteria itu," jelas bupati dua periode itu.
Sekretaris BPKAD Bone, Andi Hasanuddin menambahkan, pemerintah sementara mengurus peminjaman ke pusat untuk Pemulihan Ekonomi Nasional. "Peminjaman ke pusat rencananya Rp500 miliar, dan fokusnya ke pembangunan infrastruktur," sebutnya.
Sementara Ketua DPRD Bone, Irwandi Burhan mengutarakan, pinjaman daerah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional ini sangat baik, apalagi pinjaman ini tanpa bunga tentunya akan memiliki nilai investasi yang sangat baik.
"Kalau ini khusus infrastruktur maka ini tentu akan menjadi salah satu cara percepatan pembangunan infrastruktur di Bone," ucapnya. (agung/fajar)