Juara Covid

  • Bagikan

Apalagi Trump sendiri ternyata mengajarkan sebaliknya. Menurut Trump Ia-lah yang memenangkan debat itu. Demikian juga, katanya, hasil jajak pendapat yang khusus memonitor debat itu.

Ya sudah. Di Indonesia sendiri ada juga pembaca yang yakin Trump menang. Terutama pembaca Indonesia yang percaya tukang ramal sekelas Wirang Birawa.

Kini Trump harus istirahat dari kerumunan. Padahal itu yang ia banggakan. Ia biasa sampai mengabaikan protokol: kerumunan itu berbahaya. Bahkan ia mengejek Biden. Yang kampanyenya sepi.

Ketika Biden beralasan itu justru yang benar, Trump menukas dengan sinis: itu karena tidak laku. Beda dengan dirinya. Yang terus dielu-elukan massa.

Hicks sendiri barangkali bisa segera pilih. Bukan karena sangat cantik dan atraktif, tapi umurnya baru 31 tahun. Dia juga terlihat pandai menjaga badan.

Waktu masih tinggal di tempat kelahirannyi di Connecticut, Hicks juga tunggal di Manhattan. Pulang pergi. Itu karena Hicks bekerja di Manhattan. Yakni di Gedung Trump. Menjadi staf di perusahaan milik Trump: Trump Organisation.

Hicks mulai bekerja di situ tahun 2015. Yakni saat Hicks berumur 25 tahun. Hari itu, di kantornya itu, “Trump melihat saya,” ujar Hicks.

Setelah melihat itu Trump langsung mengatakan: saya ada pikiran untuk maju sebagai calon presiden. “Dan Anda akan menjadi sekretaris pers saya,” ujar Trump seperti yang dikatakan Hicks ke media di Amerika.

Yang terbaru –dan ini tidak untuk menganggu ketenangan Trump– ia terpilih sebagai juara yang kurang baik. Yakni sebagai kepala negara yang terbanyak melakukan kesalahan informasi di bidang Covid-19.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan