FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pengesahan RUU Cipta Kerja jadi Undang-Undang langsung berdampak pada demo besar-besaran di beberapa daerah di Tanah Air.
Hal ini memantik reaksi dokter dan influencer, dr Tirta. Dia menerima laporan dari koleganya tentang buruh pabrik yang melakukan aksi.
“Akibat mensahkan omnibus law di kala pandemi. Berikut laporan video dari kolega saya @yadi671 , owner Saba, kita tahu Cikupa, Citraraya banyak pabrik di sana, sebagian juga pabrik sepatu. Buruh dari Citra Raya, yang dominan pabrik sepatu juga akhirnya demo menolak pengesahan Omnibus Law yang dilakukan selama pandemi ini,” ungkapnya, Selasa (6/10/2020).
Tirta mengatakan seharusnya anggota DPR mempertimbangkan banyak hal sebelum mengesahkan RUU tersebut. “Harusnya anggota dewan, memikirkan resiko demo ini. Mereka demo karena Omnibus Law disahkan. Bukannya itu tugas “wakil rakyat” : menyalurkan aspirasi rakyat,” tegasnya.
Dia heran sejak awal padahal RUU ini jadi kontra di kalangan pekerja, namun ngotot disahkan juga di tengah pandemi. Padahal, banyaknya orang berkumpul dan demo akan rawan penyebaran Covid-19. “Lha rakyate malah demo. Jadi itu UU gimane ye urgensinya dibahas dan disahkan di kala pandemi? Demo gini harus sudah tahu donk resikonya,” tandasnya
“Sedih lihatnya. Sudah harus urus Covid rakyat bawah masih belum makan, banyak PHK, resesi. Ini sekarang masih bahas omnibus, UU CILAKA. Kaya enggak habis-habis dah. Skala prioritasnya itu lho,” sebutnya.
Pengesahan RUU Ciptaker inipun menurut Tirta tak lepas dari propaganda yang dilakukan pemerintah dengan menggunakan jasa influencer diantaranya artis ternama beberrapa waktu lalu.