FAJAR.CO.ID MAKASSAR -- Suplai air bersih di kawasan utara dan timur Kota Makassar berkurang hingga 50 persen. Itu, akibat dari air baku yang berasal dari Bendungan Lekopancing Kabupaten Maros menurun lantaran terjadinya musim kemarau.
Berdasarkan pantauan, kondisi air di bendungan Lekopancing tersebut turun drastis. Hampir pasti aliran air dari lokasi ini tak sampai ke Kota Makassar. Akibatnya, Instalasi Pengelolaan Air (IPA) II Panaikang dan Antang minim air baku.
Meski begitu, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Makassar tetap berupaya agar masyarakat atau pelanggan yang berada di kawasan utara dan timur kota bisa mendapat air bersih.
Direktur Teknik Perumda Air Minum Kota Makassar, Imran Adnan mengatakan, air baku dari lekopancing menurun hingga 90 persen. Sisanya, tetap mengalir ke IPA II Panaikang dan IPA III Antang.
“Air baku di Lekopancing turun hingga 90 persen. Tinggal 10 persen yang mengalir ke IPA tetapi perjalanan ke IPA menyusut sebab terbagi ke Kostrad dan PDAM Maros,” kata Imran, Selasa (6/10/2020).
Diketahui, jarak antar sumber air Lekopancing ke IPA Panaikang sekira 29,7 Kilometer (Km). Belum lagi cuaca yakni musim kemarau mengakibatkan air mengering sehingga air baku menurun drastis.
“PDAM tetap berupaya menghadirkan air baku dari sumber lain. Salah satunya, air baku dari Moncongloe dan bantuan Imtak Malengkeri,” paparnya.
Sehingga, sambung Imran, bantuan pompa air ini IPA II Panaikang dan IPA III Antang tetap mendistribusikan air meski minim. Tercatat, suplai air bersih saat ini hanya berkisar 600 liter perdetik dari keadaan normal bisa sampai 1300 liter perdetik.