Demi Menikah, Suami Pura-pura Pindah Keyakinan, Baru Ketahuan Setelah Punya Anak

  • Bagikan

Bahkan, Donwori juga mengajak Karin dan buah hatinya untuk mengikuti keyakinannya. “Rasane awak iki koyok melayang. Kaget sak kaget-kagete,” ungkapnya.

Diakui Karin, kejujuran Donwori itu jauh di luar perkiraannya. Sekali pun Karin gak berpikiran kalau suami yang dicintainya itu kembali ke keyakinannya yang lama.

“Saya hormati kejujurannya dan keputusannya. Tapi, saya juga berhak kecewa karena semua itu tidak dibicarakan dengan saya. Padahal saya ini kan masih sah sebagai istrinya,” cerita Karin lalu menitikkan air mata.

Karin pun dibuat bingung. Di satu sisi, ia merasa jika keyakinan itu hak azasi setiap orang, termasuk suaminya. Tapi di sisi lain, dia juga merasa sudah dikhianati orang yang dicintainya. “Yok opo maneh, akhire ya bilang ke orang tua. Bapak-ibuk melarang saya ikut (keyakinan, Red) Mas Wori,” ujarnya.

Karin memang dilahirkan di tengah keluarga yang sangat ketat soal agama. Makanya itu ketika menikah, ia ingin Donwori mengikuti agamanya.

“Kalau mendengar hal itu saya rasanya tidak bisa berkata-kata. Karena selama ini ingin memegang teguh dan meyakinkan kepercayaan kedua orang tua saya,” ungkapnya.

Karena dipaksakan, kedua orang tua Karin meminta agar anaknya menolak ajakan Donwori jika dipaksa untuk pindah keyakinan.

Memang dasarnya kedua orang tua Karin berasal dari keturuanan yang agamis. Bahkan sebelum menikah Karin sudah diingatkan kalau menikah berbeda keyakinan itu berisiko seperti yang dialaminya saat ini.

Namanya sudah cinta dan terlanjur dalam menjalani hubungan pacaran, Karin kini menyesali itu. Ya lantaran tak mengindahkan nasihat kedua orang tuanya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan