FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Calon Walikota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto angkat bicara terkait pemeriksaannya terkait dugaan pidana politik uang di Polrestabes Makassar, Senin (19/10/2020) pagi. Danny mengaku diberondong 17 pertanyaan oleh penyidik.
Danny meyakini pihak kepolisian dan Bawaslu bekerja secara profesional. "Pihak kepolisian, Bawaslu dan pihak terkait akan profesional," ucap Danny dalam keterangannya kepada wartawan.
Danny juga menyatakan, rakyat sudah cerdas dan pandai menelaah mana hal yang benar dan yang salah.
"Saya kira masyarakat Makassar sudah tahu apa yang terjadi di luar peristiwa pandangan mata kita, dan saya kira itu menjadi senjata bagi seluruh masyarakat Makassar, kita gunakan senjata kita, dan saya yakin masyarakat Makassar akan mengusung orang yang gagasan, bukan mengusung kezaliman," ungkap dia.
Lebih jauh Danny memberi warning kepada pihak pelapor, bahwa saat ini masyarakat sedang merasakan kemarahan. Ia menganggap warga sudah tahu siapa yang baik, diukur dari pengalaman pada tahun 2018 lalu.
"Itu kan spontan dan tidak pernah diduga. Letupan kemarah rakyat. Ini sinyal, jangan buat rakyat marah dengan penanganan pilkada yang tidak adil atau ada tendensius tertentu. Rakyat Makassar sudah punya referensi 2018," jelas Danny.
Mantan Walikota Makassar itu juga menegaskan kerumunan massa yang mengawal dirinya saat diperiksa adalah gerakan secara sukarela.
"Masyarakat tahu siapa yang muncul. Mari kita jaga dan jangan sampai memicu munculnya provokator dari peristiwa ini. Saya tidak pernah perintahkan masyarakat datang. Makanya saya bilang semua aman dan silakan pulang. Ini jadi bagian warning kita semua," pungkasnya. (endra/fajar)