FAJAR.CO.ID, WONOGIRI -- Di salah satu grup Facebook komunitas warga Wonogiri sempat ramai diperbincangkan soal munculnya situs pendaftaran kartu prakerja yang mencurigakan, baru-baru ini. Hal itu diduga merupakan modus scamming yang dilakukan salah satu oknum warganet dalam grup Facebook tersebut.
Pesan untuk mendaftar kartu prakerja itu disebarkan lewat WhatsApp. Namun, link yang disertakan di dalamnya bukanlah link resmi pendaftaran kartu prakerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Wonogiri Ristanti mengatakan warga harus waspada dengan modus-modus penipuan seperti hal tersebut. "Jangan sampai tertipu. Bisa saja kan itu penipuan, data-data pribadi pendaftar dicuri lewat sana," ungkap Ristanti.
Disnakertrans sudah mengantisipasi aksi-aksi penipuan tersebut. Selama ini, pengumuman sudah diberitahukan melalui kantor-kantor kecamatan yang ada di Kota Sukses.
Selain itu, kata Ristanti, akun media sosial maupun website resmi disnakertrans sudah memberitahukan alur pendaftaran kartu prakerja. "Hanya ada satu website pendaftaran program ini. Jangan percaya kalau ada website lain. Cuma ada satu website resmi," tegasnya.
Sementara itu, pada unggahan yang cukup ramai diperbincangkan di medsos itu, calon pendaftar diminta untuk masuk di link https://prakerja.vip. Calon pendaftar diminta untuk mengisi formulir data diri di website itu. Calon pendaftar dijanjikan bakal menerima pesan tindak lanjut pendaftaran lewat pesan singkat ataupun surat elektronik.
Ditanya terkait link tersebut, Ristanti menegaskan, itu bukanlah website resmi pendaftarak kartu prakerja. Website resmi pendaftaran prakerja adalah https://www.prakerja.go.id/.
"Itu (https://www.prakerja.go.id/) yang resmi. Saya harapkan masyarakat lebih waspada. Di zaman sekarang marak sekali yang namanya tipu-tipu seperti itu," kata dia
Ristanti juga meminta, saat ada warga yang membutuhkan informasi akurat terkait kartu prakerja bisa bertanya kepada disnakertrans. Masyarakat pun bisa bertanya lewat Twitter Disnakertrans Wonogiri di @disnakerwngr.
"Jadi tidak perlu datang ke kantor. Nanti petugas yang jadi admin bakal menjawabnya," kata dia.
Di Twitter resmi dinas itu pun sudah memberitahukan adanya website pendaftaran prakerja palsu itu. "Intinya, masyarakat jangan sampai tertipu. Saya yakin masyarakat kita sudah cerdas dan bisa melakukan pengecekan lebih lanjut website mana yang asli dan yang palsu," tandasnya. (al/ria)
(rs/ria/per/JPR)
