Minggat

  • Bagikan

Tapi tetap saja tidak menolong keadaan. Hasil semua jajak pendapat mengatakan kali ini Joe Biden akan bisa menang mudah.

Tragisnya: kemungkinan besar DPR dan Senat pun akan jatuh ke Demokrat. Kemenangan Trump empat tahun lalu ternyata telah membawa bencana bagi partai Republik. Itu kalau benar-benar tidak ada ”Kejutan Oktober” yang serius. Kan masih ada waktu 10 hari lagi.

Pernyataan Trump –”mungkin akan meninggalkan Amerika”– itu justru dianggap menimbulkan sinisme yang luas. Spekulasi pun dikembangkan: ke negara mana Trump akan tetirah. Teman saya di Amerika langsung bertanya kepada saya: apakah Indonesia mau menampungnya. Tentu dengan nama guyon.

Tapi rasanya Trump tidak senaif itu. Ia seorang petarung yang punya filsafat “membalas satu pukulan dengan 100 pukulan yang lebih berat”.

Itulah pula yang dikhawatirkan John Brennan, mantan Ketua Dinas Intelijen Amerika Serikat, CIA.

Brennan minggu ini akan meluncurkan sebuah buku. Sekarang pun sudah gempar: borok Trump akan diungkap lebih banyak di buku itu.

“Begitu kalah Trump akan melakukan provokasi kerusuhan,” ujar Brennan tentang kekalahan Trump nanti.

Setelah itu, kata Brennan, Trump akan memberlakukan negara dalam keadaan darurat. Itulah sebabnya Mahkamah Agung Federal akan memegang peran penting. Dan karena itu Trump ngotot menunjuk hakim agung baru yang pro-konservatif.

Brennan sebenarnya merasa agak telat menerbitkan bukunya ini. Itu karena ia sempat mengalami kesulitan untuk mendapatkan dokumen-dokumen CIA yang ia butuhkan. Yakni setelah ia disingkirkan dari CIA tiga tahun lalu. Empat tahun lamanya Brennan menduduki jabatan tertinggi CIA itu –sejak tahun 2013.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan