Pengamat Sebut Posisi DP di Pilwalkot Makassar Sangat Rapuh

  • Bagikan

Samsir mengimbuhkan yang menarik dicermati dari survei SMRC tergambar pula bahwa hampir separuh warga atau 49% belum menentukan pilihan di Pilwalkot Makassar 2020. Kondisi itu dinilainya membuat posisi DP sangat rapuh sebagai petahana. Besar kemungkinan, mereka yang belum menentukan arah dukungan akan condong golput atau memilih figur pemimpin baru.

"Survei terbaru itu (SMRC) memberikan gambaran jelas bahwa pertarungan di Pilwalkot Makassar 2020 masih sangat dinamis sekaligus menggambarkan posisi DP yang sangat rapuh sebagai petahana. Elektabilitasnya terbilang sangat rendah, ditambah lagi 49% warga belum menentukan pilihan," ucap dia.

Lebih jauh, Samsir menerangkan DP harus kerja ekstra bila ingin kembali memimpin Kota Makassar untuk periode kedua. Hasil survei 41,9% jauh dari kata aman. Petahana yang kuat harus punya modal elektabilitas di atas 60%. Bila tingkat keterpilihannya di bawah angka itu artinya bisa dilawan dan bila elektabilitasnya malah di bawah 50% menunjukkan posisi petahana mudah dikalahkan.

"Petahana baru dibilang kuat kalau elektabilitasnya di atas 60%. Hitungannya kalau popularitasnya di atas 80%, maka elektabilitasnya minimal 60%. Di bawah itu artinya petahana lemah bisa dilawan, kalau di bawah 50% ya lebih gawat lagi, itu menunjukkan petahana rampung dan mudah dikalahkan," ucapnya.

Meski demikian, Samsir mengungkapkan penantang juga butuh strategi jitu bila ingin menjungkalkan petahana. Terlebih, sisa waktu menuju pertarungan semakin sempit, kurang dari dua bulan. "Posisi petahana sekarang rapuh dan publik kecenderungan menginginkan wali kota baru. Itu peluang bagi penantang, jika ingin menang ya harus cerdas memainkan taktik dan strategi," tandasnya. (rilis)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan