FAJAR.CO.ID, JAKARTA–Bank Indonesia mencatat kredit yang disalurkan oleh perbankan terkontraksi pada September 2020. Penyaluran kredit pada September 2020 tercatat sebesar Rp5.529,4 triliun atau tumbuh negatif -0,4% (yoy), berbalik arah bila dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya (0,6%, yoy).
Ekonom senior, Rizal Ramli menyebutkan pertumbuhan kredit yang negatif tersebut baru kali ini terjadi sejak krisis 1998 lalu.
“Pertumbuhan Kredit Sept 2020 negatif -0.4% (yoy). Sejak krisis 1998, baru kali ini kredit tumbuh negatif!” kata Rizal Ramli di akun Twitternya, Selasa (27/10/2020).
Penurunan laju penyaluran kredit itu disebabkan perlambatan kredit kepada debitur korporasi dan perorangan. Penyaluran kredit kepada korporasi tercatat dari 0,7% (yoy) pada Agustus 2020 menjadi tumbuh negatif -0,7% (yoy) pada September 2020.
Rizal pun menyebutkan penurunan laju penyaluran kresidet tersebut akibat kebijakan pemerintah yang kembali menambah utang.
“Penyaluran kredit korporasi 0,7% YoY Agustus, menjadi tumbuh negatif -0,7% Sept. Inilah akibat SMI utang jor2-an (debt overhang), semakin menghancurkan daya beli & ekonomi,” jelasnya.

Diketahui, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia terus meningkat. Sampai pada akhir Agustus 2020, Bank Indonesia (BI) mencatat ULN Indonesia sebesar US$ 413,4 miliar atau sekira Rp 6.101,8 triliun dengan kurs saat ini. Naik 5,7% dibandingkan posisi periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Komentar