Film My Flag, Prof Ahmad Zahro: Mudharatnya Jauh Lebih Besar

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah film pendek berjudul My Flag: Merah Putih versus Radikalisme yang ditayangkan di NU channel mengundang kontroversi.

Ini lantaran salah satu adegannya memperlihatkan perkelahian antara santriwati kelompok pembawa bendera Merah Putih, dan kelompok santriwati bercadar dengan membawa bendera putih serta hitam.

Prof Ahmad Zahro, Mutasyar Komite Khittah Nahdlatul Ulama 1926, mengaku terkejut melihat film tersebut. Seharusnya tidak ada film seperti itu.

"Saya terkejut sekali melihat filmnya itu. Andaikata dianggap ada manfaatnya, mudharatnya jauh lebih besar," kata Ahmad Zahro dalam kanal Hersubeno Arief di YouTube.

Menurut dia, orang sudah lupa dengan luka tetapi akhirnya dibangkitkan lukanya. Yang terpenting semua kita adalah bangsa Indonesia.

Kalau pun ada pengecualian tetapi mayoritas 99 persen benderanya Merah Putih. Namun, pengecualian bukan dilawan seperti itu (seperti dalam film My Flag) tetapi dengan cara dinasihati.

Ahmad Zahro mengatakan, setiap organisasi punya bendera organisasi. Ada bendera NU, Muhammadiyah dan semua punya itu (bendera organisasi) sehingga tidak usah dipermasalahkan.

Dia pun mempertanyakan, kenapa harus dibuat film kemudian terkesan ada arogansi kekuasaan begitu. Keberadaan Dilm My Flag itu juga dinilai tidak baik dari sudut pandang ukhuwah islamiyah.

"Andaikata tidak suka dengan, mohon maaf ya, mungkin dengan bendera yang ada kalimat Lailahaillallah. Ingat, itu adalah kalimat sakti di akhirat kita nanti. Mau itu bendera milik siapa pun tetapi kita harus punya kalimat Lailahaillallah Muhammadarrasulullah," bebernya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan