M Basir Syam, Peneliti Jejaring Ulama Keturunan Syekh Yusuf Al-Makassary

  • Bagikan

Oleh: Yanuardi Syukur

Saat membuka WhatsApp, tiba-tiba saya mendapatkan berita dari Hidayat Doe: Prof. Dr. H. M. Basir Syam, M.Ag telah tiada. Disalatkan di Masjid Ikhtiar, Kompleks Perumahan Dosen Universitas Hasanuddin, Tamalanrea, dan dikebumikan di Pekuburan Unhas di Pattene, Kab. Maros.

Beliau sakit apa? tanya saya. "Saya kurang tahu pasti, tapi waktu mengajar semester 1 lalu, beliau sudah susah sekali jalan," jawab Hidayat Doe yang S2 di Unhas. Saya diajar pemikiran politik Timur Tengah, lanjut kawan asal Buton yang sama-sama saya mendirikan Rumah Produktif Indonesia di awal pandemi 2020.

Keturunan Syekh Yusuf

Nama Syekh Yusuf Al-Makassary (1626-1699) sangat legendaris dalam sejarah Islam di Indonesia, Banten, hingga Afrika Selatan. Asalnya dari Gowa, kemudian ikut serta dalam perlawanan terhadap Belanda di Banten, diasingkan ke Srilanka ketika Sultan Ageng dikalahkan Belanda pada 1682, dan wafat pada usia 72 di sebuah desa: desa Macassar, Capetown, Afrika Selatan.

Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan (1994-1999) menyebut Syekh Yusuf sebagai: "Salah seorang putra Afrika terbaik." Ketika wafat, 23 Mei 1699, pengikut 'Tuanta Salamaka ri Gowa' (tuan guru penyelamat kita dari Gowa, gelar dari pendukungnya di Sulsel), menjadikan hari wafatnya sebagai hari peringatan.

Di Indonesia, Presiden Soeharto menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada beliau pada 1995, yang selanjutnya pada 2009 Afrika Selatan juga memberikan penghargaan Oliver Thambo sebagai Pahlawan Nasional yang disaksikan oleh Wapres RI asal Watampone, Kab. Bone, H. M. Jusuf Kalla, di Pretoria.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan