Pemerintah dinilai bermain kata-kata untuk meredam emosi honorer K2. Walaupun informasi yang diberikan sudah membohongi honorer K2.
"Mana itu janji mau dahulukan PPPK, faktanya disalip CPNS juga kan. Kenapa pemerintah selalu membuai honorer K2 dengan janji-janji palsu," serunya.
Kalau alasannya formasinya tidak sesuai dengan pendidikan honorer K2 kenapa sejak awal tidak dipikirkan tu. Honorer K2 malah disuruh daftar seleksi PPPK, begitu lulus dibiarkan.
"Honorer K2 hanya jadi boneka politik. Kalau ada maunya, kami dirayu-rayu, dijanjikan macam-macam. Giliran kepentingannya tercapai, honorer K2 dicampakkan. Tindakan yang sangat kejam. Kami tidak dipandang manusia, tetapi boneka," tandasnya. (jpnn/fajar)