Sampai tulisan ini saya buat jam 19.00 tadi malam belum ada kemajuan berarti dalam penghitungan suara di Pennsylvania. Trump masih unggul. Tapi suara yang belum dihitung masih 1,4 juta.
Saya mencoba melihat praktik penghitungan suara secara live. Ruang itu cukup besar. Petugas yang menghitung juga banyak. Tapi mereka duduk di kursi yang ada di belakang meja kerja. Mereka membuka dulu surat suara itu dengan irama yang tidak dicepat-cepatkan. Membuka surat suaranya biasa saja. Seperti tidak dikejar batas waktu. Mereka seperti tidak peduli kalau di luar sana banyak yang panas-dingin menunggu hasilnya.
Hasil penghitungan di Pennsylvania itu sangat ditunggu. Tapi hukum baru di negara bagian itu membolehkan penghitungan suara molor sampai satu minggu kemudian.
Padahal posisi saat tulisan ini dibuat, Biden sudah mendapat 264 ”kursi”. Berarti kurang 6 ”kursi” lagi untuk memastikan diri menjadi presiden terpilih.
Peroleh ‘kursi’ itu begitu dekat dengan Gedung Putih karena ternyata Michigan dan Wisconsin dimenangkan Biden.
Empat tahun lalu dua negara bagian itu dimenangkan oleh Trump. Berarti sudah tiga negara bagian yang pindah ke Biden. Yang satu lagi adalah Arizona.
Posisi Trump masih 214. Tapi kalau suara dari tiga negara bagian lainnya –yang juga belum selesai dihitung– dimenangkan Trump posisi Biden gawat. Tiga-tiganya punya jatah kursi yang besar: Pennsylvania, Georgia dan North Carolina.
Sambil menunggu perkembangan di Pennsylvania saya pun menoleh ke negara bagian Nevada. Yang lebih banyak padang pasirnya itu. Yang kota terbesarnya bernama –Anda sudah tahu– Las Vegas itu.