FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Panglima Sekretariat Bersama (Sekber) Parpol pengusung Appi-Rahman, Adi Rasyid Ali (ARA) mendesak kepada penyelenggara Pilkada Makassar dalam hal ini KPU untuk menggelar debat kedua di Kota Makassar saja.
Desakan ini berkaca dari tindakan kekerasan yang menimpa pendukung Appi-Rahman saat debat terbuka di Jakarta, Sabtu (7/11/2020).
"Saya hanya mau sampaikan debat kandidat berikutnya tidak usah lagi di Jakarta. Digelar saja di kota Makassar. Percayakan saja di kota Makassar. Kejadian di Jakarta menjadi pembelajaran penting bagi kita semua," kata ARA saat dihubungi, Minggu (8/11/2020).
Wakil Ketua DPRD Kota Makassar itu juga meminta kejadian nahas itu menjadi bahan evaluasi bagi KPU dan Bawaslu untuk menjadi atensi ke depan.
"KPU dan Bawaslu tolong ini menjadi perhatian, kami menganggarkan biaya Pilkada kota Makassar sangat besar jadi jangan berbanding terbalik anggaran besar tapi hasilnya justru tidak bagus," tegas ARA yang juga merupakan Koordinator Badan Anggaran (Banggar) DPRD Makassar itu.
Penganiayaan yang dialami Muharram Jaya atau yang akrab disapa Musjaya, salah satu tim sukses pemenangan Appi-Rahman yang ditikam di sekitar area debat di Gedung Kompas Gramedia, Jl Palmerah, Jakarta, membuat ARA berang.
Bahkan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Makassar itu menyebut penikaman yang terjadi di area debat publik Pilwali Makassar 2020 ini sebagai bentuk teror.
"Kami sangat menyayangkan terjadi penikaman kepada relawan kami Paslon nomor urut 2, kami meminta pihak Kepolisian segera menangkap pelakunya dan akan kami kawal terus ini," tegasnya.