Data dan fakta resmi itu, lanjut dia, juga sejalan dengan capaian pemerintahan di bawah kepemimpinan Suardi Saleh. Seperti Barru berturut-turut mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, tertinggi di Sulsel punya desa mandiri, kompetensi guru SMP paling tinggi Sulsel, hingga pelayanan publiknya menjadi percontohan di Indonesia.
Begitu pun di sektor pertanian, perternakan, perikanan, Barru kini menjadi salah satu andalan pemerintah nasional sebagai lumbung pangan. Baik padi, bawang, maupun ekspor udang dan hasil perikanan/pertenakan.
“Kehadiran Mal Pelayanan Publik juga semakin memudahkan warga dalam hal pengurusan perizinan. Dan MPP itu menjadi salah satu percontohan di Indonesia. Kabupaten pertama di Sulsel yang menerapkan itu. Bahkan Menteri datang khusus meresmikan dan memberi apresiasi kepada Barru,” tuturnya.
Belum lagi di sektor lainnya, seperti pendidikan dan pengembangan keagamaan, maupun mempercepat pelayanan perizinan bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Kabupaten Barru. Termasuk peran sertanya menjadikan Barru pengumpul zakat terbaik di Indonesia.
“Barru itu jauh lebih kecil dibanding kabupaten/kota besar di Indonesia. Tapi berkat kebijakan Bupatinya, Barru bisa menjadi pengumpul zakat terbesar dan terbaik di Indonesia. Bahkan Ustadz Abdul Somad (UAS) seringkali menjadikan Barru sebagai contoh di beberapa ceramahnya di luar Sulsel,” tambah eks jurnalis ini.
Belum lagi jika mengaitkan keberadaan Hasnah Syam di DPR RI yang diyakini bisa semakin menguatkan Barru. Sebab memajukan daerah, tetap butuh sinergitas dari pusat. Dan Hasnah Syam yang duduk di badan anggaran DPR RI, bisa “pasang badan” memperjuangkan Barru di pusat.