Lantas apa konsekuensinya jika target tersebut meleset? Nasir Rurung akan legowo mundur dari jabatannya. Sebagai petarung, pantang bagi dia untuk tidak berjuang menggapai cita-cita hingga ke titik nadir.
"Kalau target ini tidak tercapai tak perlu kami diminta untuk mengundurkan diri, tapi kami sendiri yang akan mundur. Itu janji dan komitmen saya. Insya Allah akan tercapai," pungkasnya.
Sebelumnya, kemelut di internal Partai Berkarya tak terhindarkan. Tak hanya di tingkat pusat, gonjang-ganjing polemik itu merembet hingga tingkat kota. Alasannya, adanya perbedaan keberpihakan terhadap pasangan calon Walikota tertentu.
Belum lama ini, Ketua DPD Berkarya Makassar Saing Burhan memutuskan mundur dari jabatannya, dimana saat itu terjadi peralihan usungan Paslon Walikota Makassar yang sebelumnya jatuh ke nomor urut 1 Danny-Fatma, ke paslon Appi-Rahman.
Peralihan dukungan itulah yang melatarbelakangi mundurnya Ketua DPD partai Berkarya kota Makassar sebelumnya, Saing Burhan lalu digantikan oleh Nasir Rurung.
Sehingga terbitlah surat keputusan (SK) dengan nomor SK.DPD.73.01.01/DPW Sulsel/Berkarya/XI/2020 dengan menunjuk Nasir Rurung sebagai Ketua DPD Berkarya Kota Makassar. (endra/fajar)