FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Awal November ini, Legislator Kota Makassar, Nasir Rurung resmi didaulat sebagai Ketua DPD Partai Berkarya Kota Makassar. Sejumlah pekerjaan rumah menanti Nasir demi membesarkan partai besutan Hutomo Mandala Putera itu, khususnya di Makassar.
Sejak titah itu diterbitkan, Nasir Rurung telah menancapkan sejumlah target, setidaknya hingga 2024 mendatang.
"November ini kami akan rampungkan pengurus di tingkat DPC. Dan langkah selanjutnya adalah perampungan pengurus di DPD Berkarya Makassar, jadi berkat kerja kerja di pengurusan semua bisa kita kerjakan," terang Nasir Rurung saat dijumpai di Hotel Grand Asia Makassar, Kamis (12/11/2020).
PR berikutnya adalah memenangkan usungan partainya di Pilwalkot Makassar, yakni paslon nomor 2 Munafri Arifuddin - Rahman Bando (Appi-Rahman). Menurut Nasir, pihaknya telah bergerak secara taktis hingga ke tingkat bawah menangkap aspirasi masyarakat dan mensosialisasikan program serta visi-misi Appi-Rahman.
"Kami sudah turun ke bawah. Pokoknya harga mati, Appi-Rahman harus kita menangkan," tegasnya.
Tak sampai disitu, menatap pesta demokrasi akbar yang bakal digelar pada 2024 mendatang, Nasir Rurung tak tanggung-tanggung mematok target. Paling tidak di setiap Dapil di Makassar, kader Partai Berkarya akan lolos ke parlemen kota Makassar.
"Target di 2024 itu pasti, di Makassar ini kami harus minimal satu dapil satu kursi. Saya target harus membentuk satu fraksi di DPRD Makassar, dan itu sangat didukung oleh ketua DPW dan DPP," tandasnya.
Lantas apa konsekuensinya jika target tersebut meleset? Nasir Rurung akan legowo mundur dari jabatannya. Sebagai petarung, pantang bagi dia untuk tidak berjuang menggapai cita-cita hingga ke titik nadir.
"Kalau target ini tidak tercapai tak perlu kami diminta untuk mengundurkan diri, tapi kami sendiri yang akan mundur. Itu janji dan komitmen saya. Insya Allah akan tercapai," pungkasnya.
Sebelumnya, kemelut di internal Partai Berkarya tak terhindarkan. Tak hanya di tingkat pusat, gonjang-ganjing polemik itu merembet hingga tingkat kota. Alasannya, adanya perbedaan keberpihakan terhadap pasangan calon Walikota tertentu.
Belum lama ini, Ketua DPD Berkarya Makassar Saing Burhan memutuskan mundur dari jabatannya, dimana saat itu terjadi peralihan usungan Paslon Walikota Makassar yang sebelumnya jatuh ke nomor urut 1 Danny-Fatma, ke paslon Appi-Rahman.
Peralihan dukungan itulah yang melatarbelakangi mundurnya Ketua DPD partai Berkarya kota Makassar sebelumnya, Saing Burhan lalu digantikan oleh Nasir Rurung.
Sehingga terbitlah surat keputusan (SK) dengan nomor SK.DPD.73.01.01/DPW Sulsel/Berkarya/XI/2020 dengan menunjuk Nasir Rurung sebagai Ketua DPD Berkarya Kota Makassar. (endra/fajar)